Penanganan Covid
Contact Tracing untuk Melandaikan Kurva Covid-19
Mencermati trend kasus aktif dan positifity rate di kisaran 15%, mengindikasikan covid-19 di Indonesia masih bergejolak.
Mencermati arah kebijakan kementerian kesehatan yang baru untuk meningkatkan kapasitas tracing, itu perlu di apresiasi.
Konsekuensinya tentu akan terjadi peningkatan kasus secara massive di seluruh wilayah, karena itu tidak perlu panik.
Yang diperlukan adalah tindak lanjuti seluruh tenuan kasus baru covid-19 dengan memaksimalkan kapasitas ruang isolasi baik yang terpusat maupun mandiri serta kapasitas rumah sakit.
Bila ini dapat di pertahankan maka pada fase awal kasus akan meningkat, selanjutnya dengan intervensi 3M+3T+Vaksin yang konsisten maka kasus aktif secara berangsur akan mengalami pelandaian kurva.
Kurva pandemik covid-19 untuk Infonesia hingga kini masih bergerak meningkat, karena stok kasus terlapor masih sangat banyak dan terus tumbuh dimasyarakat.
Karena pemutusan mata rantai kasus tidak dilaksanakan pada orang yang tepat, waktu yang tepat dan wilayah yang tepat.
Pemutusan mata rantai pada orang yang tepat harus berbasis kontak erat, oleh WHO di rekomendasikan untuk menulusuri hingga generasi atau ring ke tiga dari kasus terkonfirmasi yang di tracing dengan jumlah sekitar 30 orang.
Tracing yang benar harus ditindak lanjuti dengan isolasi yang benar dan treatment yang adekuat bagi yang bergejala.
Hadapi pandemi covid-19 dengan rasional berbasis pemutusan mata rantai penyakit dengan contact tracing yang maksimal.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribun-timur.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak)