PDIP
Kwik Kian Gie Dulu Dukung PDIP, Ketika Partai Megawati Berkuasa Justru Ketakutan, Rocky Ungkap Fakta
Pengamat Politik Indonesia, Rocky Gerung menyampaikan Kwik Kian Gie dulu dukung Megawati Soekarno Putri dan PDIP. Sekang justru Kwik takut.
TRIBUN-TIMUR.COM- Pengamat Politik Indonesia, Rocky Gerung mengatakan, ada pihak berdoa semoga Jakarta banjir.
“Eh…ditunggu-tunggu banjirnya malah Semarang yang kebanjiran. Jadi banjirnya pindah ke semarang,” katanya dalam Rocky Gerung Official dikutip Tribun Timur, Senin (8/2/2021).
Rocky Gerung menganggap banjir Semarang menjadi ujian untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Yang kecewa adalah Bu Risma (menteri sosial) karena menunggu banjir tapi tidak ada banjir di Jakarta, mestiny bu risma pindah lagi ke Semarang, wali kota semarang,” katanya.
Persoalan bully, dari ekonom senior Indonesia.
“Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah.” Tulis Kwik Kian Gie dalam akun twitter.
Menurutnya, seorang mengkritik Soeharto adalah pemberani.
“Itulah karena orang kekurangan pikiran, orang masuk ke dalam olok-olok tubuh mirip Natalius. Orang yang ketakutan biasanya punya kejahatan,” katanya.
“Kwik Kian Gie, Susi Pudjiastuti, dan Tedjo ( Sudjiwo Tedjo) nggak punya problem moral, lalu kenapa mereka ketakutan? Mereka menganggap ada yang tak bisa tumbuh di Indonesia yaitu akal pikiran atau akal sehat,” katanya.
Menurutnya, Indonesia didirikan pemikir terbaik bangsa.
“Mereka selalu tertarik dengan gagasan, Ibu Susi menganggap negeri ini merosok dalam pikiran,” katanya.
Rocky Gerung menceritakan, Kwik Kian Gie adalah orang yang mendukung Megawati Soekarnoputri pada awal reformasi.
“Kwik dulu mendukung megawati supaya Indonesia menghasilkan justice, ia bertarung dengan pikirannya sendiri. Bahkan, pemikiran Kwik lebih besar dari PDIP,” katanya.
Lalu sekaarang, Kwik Kian Gie ketakutan.
“Berarti Kwik Kian Gie pernah korupsi, kan nggak mungkin Pak Kwik Kian Gie korupsi, ia adalah akademisi kemudian masuk politik. Lulusan terbaik universitas di Netherlands” katanya.
Menurutnya, Sudjiwo Tedjo punya integritas yang kuat untuk memelihara bangsa ini.
“Ibu Susi juga adalah orang yang berjuang supaya negeri kita tidak dirampok,” katanya.
“Mereka tak punya kekuatan massa, lalu tiba-tiba di-bully massa. Massa dungu ini, lalu kedungan itu yang berkuasa. Lalu siapa massa Indonesia yakni kedunguan,” katanya.
“Ibu Susi disebut Kadrun, lama-lama semua oposisi dianggap kadrun. Lama-lama di setiap provinsi, bendera cebong semua,” katanya.
Alasan Kwik Takut
Kwik Kian Gie menjelaskan mengapa dirinya begitu takut menyampaikan pendapatnya, padahal itu merupakan alternatif yang bisa dipertimbangkan atau bahkan diterapkan.
Menurut Kwik, itu karena adanya kehadiran buzzer di media sosial.
Setiap menyampaikan pendapat yang berseberangan, Kwik Kian Gie merasa langsung 'diserang' oleh Buzzer.
Bukan hanya pendapatnya yang diserang, tapi juga sampai masalah pribadi juga diusik.
Begitulah pengakuan mantan Menteri Koordinator Ekonomi tersebut.
"Langsung saja di-buzzer habis-habisan, masalah pribadi diodal-adil," ucap Kwik Kian Gie.
Lantas, Kwik Kian Gie membandingkan kondisi sekarang ini dengan kondisi di mana Presiden Soeharto berkuasa kala itu.
Menurutnya, zaman Soeharto lebih baik karena dirinya masih diberi kesempatan untuk mengkritik pemerintah. Kwik Kian Gie kerap menyampaikan kritiknya melalui Harian Kompas.
Selama melakukan kritik terhadap pemerintah Soeharto, Kwik Kian Gie mengaku tak pernah sekalipun menemui masalah.
"Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik-kritik tajam. tidak sekalipun ada masalah," ujarnya.
Lebih lanjut, Kwik Kian Gie mengatakan, saat menyampaikan pendapat berbeda, dirinya bukanlah takut di-bully oleh para buzzer. Juga bukan takut dikritik sekeras apapun.
"Sorry, pilihan kata kurang tepat. Bukan "takut" di-bully oleh para buzzer, dan juga bukan "takut" dikritik sekeras apapun," ujar Kwik Kian Gie.
Kwik Kian Gie mengaku hanya tidak nyaman dengan kata-kata kasar dan kotor yang dilontarkan kepadanya.
Karena itu, Kwik Kian Gie berniat mengikuti cara main buzzer dengan menggunakan kata-kata kasar.
"Rasa sangat tidak nyaman dengan kata-kata kasar dan dan kotor," kata Kwik Kian Gie.
"Akan aku coba juga ikut-ikutan pakai kata (kasar) dan sejenisnya. Pingin ikut arus zaman now."(kompas.tv/tribun-timur.com/hasim arfah)