Utang Indonesia
Beraninya Yustinus Prastowo Staf Sri Mulyani Debat dengan Sahabat Megawati Ketum PDIP, Soal Apa?
Staf Khusus Menkeu Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, berani debat dengan Kwik Kian Gie sahabat Ketum Megawati Soekarnoputri
TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Yustinus Prastowo mendadak jadi bahan perbincangan.
Siapa dia? Sosok Yustinus Prastowo adalah staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Nama Yustinus Prastowo jadi ramai-ramai gara-gara mendebat ekonom senior Tanah Air, Kwik Kian Gie.
Diketahui, Kwin Kian Gie adalah kader PDIP dan sahabat dekat Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Tema yang diperdebatkan soal utang RI yang membesar.
• Sosok Ihsan Yunus Politisi Berpengaruh PDIP, Perannya Ada di Rekonstruksi Korupsi Bansos Covid-19
• Prabowo, Anies, RK, Ganjar Belum Pasti, Relawan Puan Maharani Sudah Jalan, RI Dipimpin Wanita 2024?
Kwik awalnya bingung ketika tiba-tiba Yustinus memberikan klarifikasi atas kritiknya.
"Saya tidak ngerti mengapa Pak Yustinus Prastowo menganggap saya mengkiritk pemerintah soal utang negara. Kan sangat jelas yg saya katakan bhw utang besar tidak masalah, krn kalau jatuh tempo bisa dibayar dng menerbitkan obligasi atau SUN lagi. Saya teruskan di tweet berikutnya," tulis Kwik.
Mengomentari cuitan Kwik Kian Gie sehari sebelumnya, pada Jumat, 5 Februari 2021, Prastowo menjawab lewat grafik kondisi Pasar Surat Berharga (SBN) di beberapa negara pada 23 Oktober 2020 dan 2 Januari 2021.
Pada periode tersebut, grafik menunjukkan yield atau bunga dari SBN Indonesia tercatat turun dari level 4,38 persen menjadi 4,14 persen. Sementara ada negara lain dengan yield yang lebih tinggi yaitu Turki, dari 6,69 persen turun menjadi 5,85 persen.
Tapi, jumlah SBN Turki hampir dua kali lipat dari Indonesia. Jumlah SBN yang hampir sama dengan Indonesia dalam grafik yang disampaikan Prastowo yaitu Meksiko.
Di negara itu, yield dari SBN-nya lebih rendah dari Indonesia, yaitu 3,48 persen naik menjadi 3,62 persen.
Dengan data ini, Prastowo pun menegaskan yield SBN Indonesia cukup rendah dibandingkan beberapa negara setara, terutama yang surat berharganya dalam denominasi US Dollar. "Tingkat bunga pun semakin rendah. Mari bicara dengan data Pak!" kata Prastowo.
Selama ini, Prastowo dikenal sebagai akademikus sekaligus praktisi perpajakan di Tanah Air. Pria kelahiran Yogyakarta itu malang melintang sebagai Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis ( CITA).
Dikutip dari laman resmi CITA, Prastowo mengawali karier sebagai abdi negara di Direktorat Jenderal Pajak (1997-2010).
Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tersebut kemudian terjun sebagai aktivis sosial dan terlibat dalam berbagai kegiatan advokasi dan penelitian, di antaranya bersama perkumpulan Prakarsa, Komisi Anggaran Independen (KAI), Transparency International Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch (ICW), Internasional NGO Forum on Indonesia Development (INFID), Tifa Foundation, Oxform, dan The United States Agency for International Development (USAID).