Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Partai Demokrat

Moeldoko Ancam di Mana-mana? Elite Partai Demokrat Sayangkan Sikap Mantan Panglima Era SBY

Elite Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra sayangkan Moeldoko menyangkal isu kudeta AHY.

Editor: Muh Hasim Arfah
KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES DAN ANTARA SIGID KURNIAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko (kiri dan kanan). Curhat Jenderal Moeldoko soal Partai Demokrat hingga AHY ungkap motif dirinya ingin dikudeta. 

Maka, mantan Panglima TNI era Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono ini bersyukur. 

"Kalau urusan 2024 pernahkah saya berbicara selama ini tentang 2024? Nggak pernah. Kalau yang mengorbitkan di sana ya Alhamdulillah, kan begitu," kata Moeldoko diikuti dengan tawa saat memberikan keterangan pers kediamannya, Rabu (3/2/2021).

Namun, Moeldoko mengaku bersyukur jika ada yang mengusung dirinya di Pilpres 2024 mendatang.

"Ya kalau beliau-beliau menginginkan, hak beliau, kan begitu," tuturnya.

Meski demikian, Moeldoko menyebut dirinya tak pernah memikirkan peluang tersebut.

Ia mengaku mencintai pekerjaannya saat ini.

"Setiap pekerjaan pasti saya profesional," katanya. 

Moeldoko juga mengklaim selalu profesional dan tak pernah mengemis jabatan.

Oleh karenanya, saat ditanya tentang keinginannya mencalonkan diri di Pilpres 2024, mantan Panglima TNI itu tak menjawab tegas.

"Nggak usah, nggak usah, pertanyaannya nggak usah nakal begitu," ujarnya.

Meski mengaku pernah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk membicarakan dinamika internal Partai Demokrat, Moeldoko menegaskan bahwa dirinya tak punya kuasa untuk mengudeta kepemimpinan partai berlambang bintang mercy itu.

Hal ini karena Moeldoko bukan kader Partai Demokrat.

Selain itu, proses penggantian kepemimpinan partai politik tak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai tersebut.

"Saya ini orang luar, nggak punya hak apa-apa gitu lho, yang punya hak kan mereka di dalam. Apa urusannya? Nggak ada urusannya wong saya orang luar," kata Moeldoko.

"Di Demokrat ada Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), ada putranya, Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut dia," tuturnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved