Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Partai Demokrat

Moeldoko Ancam di Mana-mana? Elite Partai Demokrat Sayangkan Sikap Mantan Panglima Era SBY

Elite Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra sayangkan Moeldoko menyangkal isu kudeta AHY.

Editor: Muh Hasim Arfah
KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES DAN ANTARA SIGID KURNIAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko (kiri dan kanan). Curhat Jenderal Moeldoko soal Partai Demokrat hingga AHY ungkap motif dirinya ingin dikudeta. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyayangkan langkah Kepala Staf Kepresidenan sekaligus mantan Panglima TNI, Moeldoko yang tidak memanfaatkan ruang dialog untuk bersikap transparan dan akuntabel.

Isu Moeldoko kudeta AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono menyebarluaskan setelah pertemuan beberapa   

"Yang kita dengar adalah penyangkalan, pengecilan masalah, dan nada ancaman di sana-sini," ucapnya dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Anak buah Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyebut, tindakan Moeldoko memanfaatkan mantan kader Demokrat kemudian melakukan rencana ambil alih paksa kepemimpinan Ketum AHY adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan.

“Ini ancaman nyata bagi demokrasi. Ini juga menjadi lampu kuning bagi partai-partai politik maupun organisasi-organisasi masyarakat. Kami masih memegang janji dan komitmen Presiden untuk menegakkan demokrasi Pancasila di negeri yang kita cintai ini," paparnya.

Ia juga menyampaikan AHY tidak yakin Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut dalam rencana ambil alih paksa atau kudeta dirinya di partai berlambang bintang Mercy.

"Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono dan jajaran pimpinan partai yakin, ini bukan perintah Presiden atau jajaran kabinet," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.

"Kami masih ingat komitmen Presiden Jokowi untuk menegakkan demokrasi dan politik yang beradab," sambungnya.

Menurutnya, atas dasar komitmen itu dan menjaga komunikasi dengan Presiden yang sudah terjalin baik selama ini, AHY berkirim surat untuk memohon klarifikasi terkait keterlibatan Kepala Staf Moeldoko dalam rencana kudeta.

"Meski mengetahui dari berbagai keterangan dan informasi yang sudah diverifikasi, Ketua Umum kami memilih tidak menyebut nama Pak Moeldoko secara terbuka untuk menghormati beliau sebagai senior," paparnya.

Klarifikasi Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tak membantah niat untuk maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. 

Ia juga menjawab isu Moeldoko rebut Partai Demokrat

Dengan cara Moeldoko kudeta AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono

Bahkan, ia berandai-andai jika Partai Demokrat mengorbitkannya. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved