Tribun Business Forum
BSI Harap Jadi Pusat Gravitasi Ekonomi Syariah Regional dan Global
BSI terbentuk dari penggabungan PT Bank BRI syariah (BRIS), PT Bank Mandiri Syariah dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).
Penulis: Dian Amelia | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk adalah hasil merger tiga bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
BSI terbentuk dari penggabungan PT Bank BRI syariah (BRIS), PT Bank Mandiri Syariah dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).
Kepala RCEO Region Office XI Bank Syariah Indonesia Makassar, Kemas Erwan Husainy mengatakan populasi umat muslim di Indonesia adalah yang terbesar di dunia, dari situlah pemerintah berinisiasi memiliki bank syariah terbesar di tanah air dengan tujuan skala global.
" Diharapkannya dengan penggabungan ini semakin meningkatkan ekonomi dan keuangan syariah yang tumbuh positif meskipun ditengah keadaan pandemi saat ini," ujarnya saat bincang virtual Tribun Business Forum, Kamis (4/2/2021).
Ia menambahkan jika melihat pandemi sejak bulan Maret secara umum di Sulawesi Selatan, kemarin region makassar memiliki pertumbuhan kinerja yang sangat baik, secara gambaran dari sisi ertumbuhan laba meningkat 29,77 pesen yoy dan pembiayaan tumbuh sebesar 18,55 persen.
" Jadi kami optimis dan itu menambah keyakinan kami bahwa Bank Syariah ini khususnya di Sulsel dan kawasan Timur Indonesia akan meningkat dan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat Indonesia,"tuturnya.
Secara jaringan dengan bergabungnya merger tiga bank himbara,khusus di Kota Makassar, membawahi 105 outlet (Kantor Cabang (KC), kantor cabang pembantu, kantor kas dan Kantor Fungsional Operational (KFO).
Rinciannya, 105 kantor ini adalah gabungan dari BNIS sebanyak 33 cabang, BRIS 14 cabang dan Mandiri Syariah 58 cabang.
Ia menjelaskan jika saar peresmian Bank Syariah Indionesia ada empat poin penting yang dikatakan oleh Presiden Jokowi.
" Amanah beliau menjadikan Bank Syariah yang hipertawis yang artinya terbuka untuk semua umat dan seluruh masyarakat yang ada di Indonesia tapi dengan pola perbankan syariah yang disampaikan," ucapya.
Seiring dengan perkembangan tekonologi yang sangat dinamis dan cepat apalagi dengan kondisi pandemi ini, Bank Syariah Indonesia mendukung program dari OJK dan BI bahwa penggunaan teknologi digital sangat bermanfaat.
" Kami juga mempunyai semangat untuk mengembangkan ekonomi digital di perbankan syariah khususnmya Bank Syariah Indonesia," katanya.
Dirinya juga mengatakan bahwa Bank Syariah Indonesia harus mampu menggaet minat generasi millenial atau mengambil pasar millenial serta Bank Syariah harus menjawab berbagai kebutuhan segmen konsumen seperti ritel,umkm hingga cooperative.
