Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini 3 Dentuman Misterius Terjadi di Indonesia Januari 2021, Awal Februari Terjadi Lagi, Ada Apa?

Dentuman ketiga didengarkan oleh warga di lokasi bencana tanah bergerak do Desa CiJangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat

Editor: Ina Maharani
ist
Ilustrasi suara dentuman 

Salah satunya dari gempa yang memiliki hiposenter sangat dangkal.

 "Iya gempa bisa memicu suara dentuman kalau gempa yang terjadi hiposenternya sangat dangkal, dekat permukaan sumbernya. Bisa keluar dentuman bahkan lightning, pancaran cahaya kilat," kata Daryono sata dihubungi Jumat (29/1/2021).

Selain itu, dentuman juga bisa muncul akibat adanya gerakan tanah berupa rayapan cepat di bawah permukaan Bumi yang disebabkan oleh gempa.

Daryono mengatakan jika ada dentuman yang berasal dari gempa, dipastikan semua itu akan tercatat di sensor seismik dan gelombang gempa akan terekam seismograf.

 Berikut tiga  lokasi dentuman yang di dengar oleh warga pada akhir Januari 2021:

1. Dentuman misterius di Bali

Seismogram BMKG (atas) dan PVMBG (bawah) pada saat dentuman terjadi di Bali. Pola gelombangnya sangat berbeda dengan kejadian gempabumi tektonik maupun vulkanik pada umumnya.

Seismogram BMKG (atas) dan PVMBG (bawah) pada saat dentuman terjadi di Bali. Pola gelombangnya sangat berbeda dengan kejadian gempabumi tektonik maupun vulkanik pada umumnya. (BMKG & PVMBG, 2021)

Dentuman misterius di Bali dengrkan warga Buleleng, Bali pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 10.00 Wita.

Suara dentuman tersebut juga terdengar di tengah lautan. Saat itu Komang Wagiastra (53) warga Banjar Dinas Segara sedang memancing di lautan tepatnya sekitar 10 kilometer dari daratan.

"Saat itu saya lagi nyari ikan di tengah laut. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari bibir pantai. Suaranya terdengar jelas. Saya kira ada gardu yang meledak," ungkapnya, dilansir dari Tribun Bali.

Selain itu warga juga melihat benda bersinar di langsit sebelum terdengr dentuman.

 Sempat diduga dentuman bersumber dari aktivitas blasting tanah di proyek Bendungan Tamblang. Namun ternyata daan kejadian tidak ada aktivitas blasting tanah di proyek tersebut.

Sementara itu BMKG mencatat adanya anomali getaran yang tercatat pada sensor seismik stasiun BMKG Singaraja (SRBI) dengan durasi sekitar 20 detik mulai pukul 10.27 Wita atau pukul 09.27 WIB.

Ditegaskan bahwa getaran itu bukanlah gempa.

Astronom sekaligus Peneliti Madya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( Lapan) Dr Rhorom Priyatikanto menjelaskan berdasarkan informasi BMKG dan keterangan warga tersebut, memang ada kemungkinan ada kejadian jatuhnya benda antariksa.

 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved