Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bantaeng

Kunker ke Bantaeng Petik Stroberi, Gubernur Nurdin Abdullah: Saya Dulu Bawa dari Jepang

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja ke Bantaeng juga memetik dan memanen stroberi

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
HUMAS PEMPROV SULSEL
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja ke Bantaeng, ia berkunjung ke kebun stroberi agrowisata di Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Selasa (222021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lahan seluas 2 hektare di Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng disulap jadi kebun stroberi agrowisata.

Masuk ke kebun ini pengunjung disajikan pemandangan pepohonan yang rindang dan udara sejuk. Pengunjung dengan bebas memetik hasil panennya. Tempat ini menghasilkan buah stroberi yang berukuran besar, segar dan manis. 

Tak hanya memetik, di sini pengunjung juga disediakan fasilitas gazebo dan spot foto yang instagramable karena dilengkapi berbagai atribut berwarna warni, misalnya payung dan kincir angin kecil. 

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja ke Bantaeng.

Ia juga berkunjung ke tempat tersebut, Selasa (2/2/2021). Ia juga memetik dan memanen stroberi pada kebun yang ditanam 6 bulan lalu ini.

"Saya gembira sekali ternyata masyarakat sekarang sudah mengembangkan Stroberi yang saya dulu bawa dari Jepang," kata NA.

Ia mengapresiasi Pemerintah Daerah Bantaeng yang terus mengembangkan buah favorit ini yang banyak dijadikan sebagai berbagai jenis bentuk makanan. 

"Alhamdulillah saya mengapresiasi pemerintah daerah terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan berbagai komoditas termasuk stoeberi ini. Dan ini tugas kita sekarang adalah bagaimana kita promosi supaya lebih banyak pengunjung ke sini," katanya.

Apalagi stroberi tidak ada batasan musim berbuah, sehingga semak cemara atau pohon stroberi dapat dipanen secara bergantian.

Di tempat ini satu pohon menghasilkan 30 buah. Ditanam hingga dapat berbuah dengan masa 1,5 bulan.

Nurdin juga mengapresiasi Pemkab Bantaeng mendorong ekonomi kerakyatan. Ia menilai sesuatu langkah yang baik dalam masa pandemi Covid-19.

"Ini banyak saudara kita harus dirumahkan dan PHK. Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk kita kembali ke desa untuk mendorong ekonomi desa," ujarnya.

Nurdin menjelaskan untuk pengembangan stoberi di Bantaeng, awalnya para petani dibawa studi banding ke Malang (Jawa Timur) kebun apel dan ke Ciwidey (Jawa Barat) di sini kita melihat pengembangan komoditas tersebut.

Dengan melihat potensi kabupaten yang pernah dipimpinnya ini memiliki tiga cluster. Mulai pinggir pantai, dataran rendah sampai dataran tinggi.

"Nah ini cocoknya di dataran tinggi. Saya kira diawali dengan bibit dari Ciwidey terus ada konsultan Jepang kita, mereka bawa bibit Jepang ke sini. Akhirnya, bisa mengembangkan di sini lebih besar dan manis, bedanya itu. Biasanya stroberi itu ke kecut, ini manis," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved