Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UIN Alauddin

Gegara Oknum Dosen Minta Bunga Keladi Hingga Bunga Kuping Gajah ke Mahasiswa, UINAM Bentuk Tim

“Apapun hasilnya akan kami serahkan kepada KPKE untuk diproses,” kata Syatirah Jalauddin.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Abdul Azis Alimuddin
ISTIMEWA
Kampus UIN Alauddin 

Gegara Oknum Dosen Minta Bunga Keladi Hingga Bunga Kuping Gajah ke Mahasiswa, UINAM Bentuk Tim

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (FKIK UINAM) Syatirah Jalauddin mengaku langsung membentuk tim kecil untuk mengusut kasus yang menyeret nama Wakil Dekan I FKIK UINAM Gemy Nastity Handayany.

“Untuk saat ini kami sementara bentuk tim kecil di fakultas untuk mengusut kasus itu,” kata Syatirah Jalauddin via rilis Humas UINAM, Selasa (2/2/2021).

Syatirah Jalauddin menyatakan hasil pengusutan dari tim kecil itu nantinya akan diserahkan sepenuhnya pada Komisi Penegakan Kode Etik (KPKE) universitas untuk diproses.

“Apapun hasilnya akan kami serahkan kepada KPKE untuk diproses,” kata Syatirah Jalauddin.

Syatirah Jalauddin menambahkan, informasi tentang adanya kasus oknum dosen mempersulit mahasiswanya sudah diterima oleh Rektor UINAM Prof Hamdan Juhannis, Sabtu (30/1/2021) lalu.

Minggu (31/1/2021) Rektor UINAM Prof Hamdan Juhannis menyampaikan Dekan FKIK untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut.

Syatirah Jalauddin menambahkan pimpinan sudah mengagendakan untuk memanggil salah seorang mahasiswa yang dilaporkan mengalami masalah keesokan harinya, Senin (1/2/2021), namun pemberitaan online sudah beredar terlebih dahulu.

Diketahui, FKIK UINAM dirundung masalah karena Gemy Nastity Handayany diduga memalak mahasiswanya.

Muhammad Aldi, keluarga korban bercerita, keponakannya berinisial W dipersulit sejak akhir 2019 sampai sekarang.

Ia menyatakan, Gemy meminta W membawakan tanaman hias berharga mahal.

Tanaman hias itu merupakan syarat untuk melakukan konsultasi skripsi dalam rangka penyelesaian studi.

Sejauh ini kata Aldi, pihaknya sudah mengidentifikasi tiga mahasiswa jadi korban pemalakan oknum dosen tersebut.

Semuanya diminta membawa tanaman hias beragam jenis dengan harga bervariasi saat konsultasi skripsi.

“Keponakan saya diminta membawa bunga Keladi dan bunga Kuping Gajah harganya Rp400 ribu.” katanya.

“Kalau temannya itu membawa bunga Aglonema dua jenis harganya Rp800 ribu,” kata Aldi sembari memperlihatkan chat pesan WhatsApp oknum dosen tersebut.

Ia mengaku sudah melaporkan persoalan tersebut ke Rektor UINAM melalui kerabatnya.

Hanya saja, sampai hari ini (kemarin) belum ada langkah konkret. Iapun berharap pimpinan kampus bertindak tegas sehingga persoalan ini tidak terjadi kepada mahasiswa lain.

“HMJ (himpunan mahasiswa jurusan) Farmasi di sana berharap agar oknum dosen itu dinonaktifkan. Mereka berharap diganti.”

“Banyak anak mengeluh, tapi takut bicara karena jangan sampai tidak bisa selesai,” katanya.

“Oknum dosen ini pembimbing dua keponakan saya. Kenapa pembimbing dua begitu gayanya tidak sama pembimbing lain.”

“Sekali konsultasi minta bunga. Korban ada tiga dengan oknum yang sama,” ujar Aldi.

Oknum Dosen Minta Bunga Keladi ke Mahasiswa yang Konsultasi Skripsi, Ini Kata Dekan FKIK UINAM

Ia menyatakan saat ini keponakannya sedang memproses pergantian pembimbing. Gemy selaku pembimbing dua dinilai terlalu menyulitkan mahasiswa.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved