Cerita Mistis Nenek Toeng di Jeneponto Masuk Bioskop
Kali ini giliran Sulawesi Selatan yang menunjukkan eksistensinya dalam sebuah karya film berjudul De Toeng.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Imam Wahyudi
Hingga akhirnya tersusunlah skenario De Toeng dan digarap menjadi sebuah film.
Proses pembuatan film pun dilakukan 20 hari.
Dalam penggarapannya, diakui sang produser banyak sekali rintangan yang dihadapi termasuk gangguan mistis yang terjadi.
"Namun halangan tersebut tidak berarti karena semangat kru dan tim juga yang bekerja keras untuk menyelesaikan proses penggarapan film ini," tuturnya.
Sang pemeran utama Nenek Toeng, Melyasari mengungkapkan bisa bersyukur mendapat peran tersebut.
Meski harus mengalami gangguan mistis hampir disetiap harinya saat syuting.
"Jadi saya awal-awal itu ketakutan karena tiba-tiba berasa ada yang sentuh. Itu saat saya didandani jadi Nenek Toeng," jelasnya.
Berbeda dengan Melyasari, Reysa Nafiza Zildjiani pemeran anak kecil bernama Rania mengaku tak takut.
Walaupun adegan yang dilakukannya selalu bertemu dengan sosok Nenek Toeng yang menyeramkan.
"Tidak takut karena masih kecil," jawabnya polos.
Merekapun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyaksikan film kearifan lokal yang tentunya bisa mendapat banyak pelajaran dari film ini.
"Walaupun mistis namun banyak pesan-pesan yang didapatkan dari film ini," pungkas produser.