Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Abu Janda: Gus Miftah Maafkan Murid Nakalmu, Maklum Posisi Striker Sekali-sekali Pasti Kena Offside

Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda meminta maaf secara langsung kepada ulama Gus Miftah atas kelakuannya.

Editor: Sakinah Sudin
Youtube Deddy Corbuzier
Abu Janda, Gus Miftah, dan Deddy Corbuzier. Abu Janda: Gus Miftah Maafkan Murid Nakalmu, Maklum Posisi Striker Sekali-sekali Pasti Kena Offside 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda meminta maaf secara langsung kepada ulama Gus Miftah atas kelakuannya.

Hal tersebut diungkapkan Abu Janda melalui Twitter @permadiaktivis1 seperti dilansir TRIBUN-TIMUR.COM.

"@permadiaktivis1 Gus @gusmiftah_ , maafkan murid nakalmu yang suka merepotkan & bikin pusing.. maklum posisi striker sekali-sekali pasti kena offside. Terima kasih bang Deddy @corbuzier berkenan fasilitasi tabayyun ini

Video cek yutub bang Deddy soon," tulis Abu Janda, Senin (1/2/2021) pukul 8.46 pagi.

Cuitan Abu Janda disertai foto dirinya dengan Gus Miftah dan Deddy Corbuzier.

Ketiganya berada di ruangan Podcast Deddy Corbuzier.

Penelusuran TRIBUN-TIMUR.COM, video Abu Janda mengklarifikasi cuitannya sudah diposting di YouTube Deddy Corbuzier, Senin (1/2/2021) dengan judul ABU JANDA HANYA DISINI‼️ DEBAT HABIS! DI MAAFKAN⁉️ EXCLUSIVE -Deddy Corbuzier Podcast. 

Berikut videonya:

Diberitakan sebelumnya, Abu Janda membuat video klarifikasi terkait cuitannya soal 'Islam arogan'.

Menurut Abu Janda, cuitan soal 'Islam arogan' untuk menjawab cuitan Tengku Zulkarnain.

Dalam video itu juga, Abu Janda minta maaf jika ada kesalapahaman.

Video tersebut Abu Janda tujukan kepada kiai, gus-gus, dan ustadz, dan seluruh warga NU.

Dalam video tersebut Abu Janda menjelaskan terkait cuitannya.

"Ijinkan saya kiai, gus, ustadz, untuk menjelaskan kesalahpahaman tulisan saya di Twitter," kata Abu Janda.

"Pertama-tama komentar saya itu diviralkan, dipotong, tanpa konteks seolah-olah itu adalah pernyataan mandiri. Padahal itu adalah cuitan jawaban saya ke Ustaz Zulkarnain yang sedang provokasi SARA mengatakan minoritas di Indonesia itu arogan ke mayoritas." kata Abu Janda.

Abu Janda lalu menampilkan cuitan Tengku Zulkarnain dan cuitannya sendiri.

"Jadi karena itulah keluar kata Arogan di tulisan saya. Karena saya menjawab Twit ustaz Tengku tadi yang mengatakan katanya minoritas di sini arogan ke minoritas," kata Abu Janda.

Yang kedua, lanjut Abu Janda, komentar tersebut dia bicara sebagai seorang Muslim dalam konteks otokritik, perihal masalah internal Islam saat ini, saat ini.

"Makanya di situ saya tulis Islam sebagai agama pendatang dari Arab. Jadi yang saya maksud adalah Islam transnasional, seperti Salafi, Wahabi, yang memang pertama dari Arab, kedua memang mereka arogan ke budaya lokal, seperti mengharam-haramkan sedekah laut yang saya tulis, dan lain sebagainya," kata Abu Janda.

"Jadi bukan seperti Islam Nusantara seperti NU dan Muhammadiyah. Yang saya maksud adalah Islam pendatang dari Arab yakni Islam transnasional atau Salafi Wahabi, bukan generalisasi semua Islam," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Abu Janda memohon maaf jika ada kesalahpahaman.

"Segitu saja video singkat dari saya ini. Semoga bisa menjelaskan. Mohon maaf jika ada kesalahpahaman. Maklum jempol menulis saat debat panas, jadi keluarnya suka tidak sinkron," kata Abu Janda. (TRIBUN-TIMUR.COM/ Sakinah Sudin)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved