Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Tak Masuk Skuad Suharso Monoarfa, Muh Aras Siap Maju Kembali Muswil PPP Sulsel

Muh Aras gagal naik level ke tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Ketua DPW PPP Sulsel Muhammad Aras 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Muh Aras gagal naik level ke tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Politisi asal Kabupaten Soppeng itu tidak terpilih masuk skuad Ketua Umum Suharso Monoarfa untuk kepengurusan lima tahun ke depan.

Padahal Muh Aras adalah bagian dari 13 formatur DPP PPP.

Pria kelahiran 12 Agustus 1970 itu juga bertugas sebagai Ketua Panitia Lokal Muktamar IX PPP 18-20 Desember 2020 lalu.

Aras ikut berkontribusi menyukseskan penyelenggaraan Muktamar IX PPP di Kota Makassar.

Selain itu, Aras juga tercatat sebagai Koordinator Ketua Wilayah se-Indonesia.

Saat ini juga duduk di DPR RI, Komisi V yang membidangi infrastruktur.

Kepengurusan Muh Aras di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel tidak lama lagi akan segera berakhir.

Muh Aras sudah hampir lima tahun memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel pada tahun 2021 ini.

Aras dilantik sebagai Ketua DPW PPP Sulsel oleh Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy pada Kamis (1/9/2016) lalu.

Ketika itu ia menggantikan Amir Uskara yang naik level ke Dewan Pimpinan Pusat.

Ditanya kesiapannya maju kembali, Aras menyatakan siap jika didorong oleh Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Pusat.

Menurutnya, jika DPC dan DPP menilai kepemimpinannya di periode pertama dianggap berhasil, maka ia siap mencalonkan diri kembali.

"Kalau dianggap berhasil dan diminta kembali, ya namanya kader kita siap," kata Aras saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (31/1/2021).

"Tapi kalau sebaliknya, pengabdian itu di mana saja. Jadi tergantung penilaian DPC dan DPP karena kita tidak bisa menilai diri sendiri," tambahnya.

Aras masih memiliki peluang memimpin kembali DPW PPP Sulsel karena baru satu periode menjabat.

Sebagai kader, ia mengaku memiliki keinginan untuk membesarkan partai berlambang Kakbah itu.

"Saya sih berkeinginan untuk membesarkan partai, karena baru satu periode peluang untuk didorong kembali terserah teman-teman DPC," ujarnya.

Di tangan Muh Aras, jumlah kursi PPP Sulsel turun dibandingkan kepemimpinan sebelumnya, M Amir Uskara.

Pada Pemilu 2019, kursi DPR RI untuk PPP Sulsel turun dari tiga kursi menjadi dua kursi. PPP gagal mempertahankan satu kursi di daerah pemilihan Sulsel 3 yang meliputi Luwu Raya.

Sementara kursi DPRD Sulsel PPP juga turun dari tujuh kursi menjadi enam kursi.

PPP Sulsel gagal mempertahankan satu kursi di Dapil Sulsel 6 yang meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru.

Sejumlah kursi kabupaten juga turun. Seperti kursi PPP di Kabupaten Wajo turun dari 7 menjadi 3 kursi. PPP harus kehilangan kursi Wakil Ketua I. Bahkan gagal menggenapkan satu fraksi utuh.

Kursi Kabupaten Barru yang merupakan kampung halaman istri Muh Aras juga turun. Dari 3 kursi menjadi 1 kursi. Bahkan putra Aras yang maju nyaleg di Barru juga gagal. Pangkep dari 5 kursi turun menjadi 2 kursi.

Sementara Kabupaten Maros stagnan dua kursi, Soppeng, kampung halaman Aras stagnan 1 kursi, Bone stagnan dua kursi. Parepare meningkat dari 1 kursi ke 2 kursi.

PPP di Tangan Muh Aras

DPR RI
3 kursi turun menjadi 2 kursi

DPRD Sulsel
7 kursi menjadi 6 kursi

DPRD Kabupaten/kota
Turun
1. Wajo: 7 menjadi 3 kursi
2. Pangkep: 5 menjadi 2 kursi
3. Barru: 3 menjadi 1 kursi
4. Takalar: 3 menjadi 2 kursi
5. Luwu Utara: 2 menjadi 1 kursi
6. Selayar: 1 menjadi 0 kursi
7. Luwu Timur: 1 menjadi 0 kursi
8. Sinjai: 4 menjadi 3 kursi

Naik
1. Gowa: 6 menjadi 8 kursi
2. Bulukumba: 4 menjadi 6 kursi
3. Luwu: 4 menjadi 6 kursi
4. Bantaeng: 2 menjadi 5 kursi
5. Jeneponto: 2 menjadi 4 kursi
6. Parepare: 1 menjadi 2 kursi
7. Palopo: 1 menjadi 2 kursi
8. Enrekang 0 menjadi 1 kursi
9. Sidrap: 2 menjadi 4 kursi

Tetap
1. Maros: 2 kursi
2. Soppeng: 1 kursi
3. Bone 2 kursi
4. Makassar: 5 kursi
5. Pinrang: 4 kursi
6. Tana Toraja: 0 menjadi 0 kursi
7. Toraja Utara: 0 menjadi 0 kursi

Laporan Kontributor Tribun Timur @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved