Penanganan Covid
Kasus Covid-19 di Luwu Utara Meroket, 95 Kasus dalam 2 Hari
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Luwu Utara terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Luwu Utara terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Per hari Rabu 27 Januari 2021, terdapat tambahan 27 kasus baru.
Kasus baru ini tersebar di delapan kecamatan.
Mappedeceng 7 kasus, Sukamaju (6), Tanalili (5), Baebunta (2), Baebunta Selatan (2), Sukamaju Selatan (2), Rampi (2), dan Sabbang (1).
Dalam kurun waktu dua hari saja, terdapat tambahan 95 kasus baru konfirmasi positif Covid-19.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Luwu Utara, I Komang Krisna, mengaku terus berupaya menangani penyebaran virus mematikan ini.
Di antaranya dengan dua langkah, yakni memperkuat pelaksanaan contact tracing terhadap penemuan kasus baru dengan melibatkan TNI-Polri dan mempertegas penegakan protokol kesehatan di setiap kegiatan.
Langkah-langkah preventif yang dilakukan secara kolektif, kata dia tidak akan maksimal jika masyarakat tidak mengambil bagian.
Dalam upaya-upaya preventif tersebut, utamanya disiplin menegakkan protokol kesehatan 5M.
Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Sejak akhir 2020, penyebaran Covid-19 terus terjadi. Bahkan akhir-akhir ini, terjadi peningkatan kasus yang luar biasa," ujar Komang, Kamis (28/1/2021).
Salah satu penyebab meningkatnya kasus adalah ketidakdisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.
"Harus diakui, protokol kesehatan tidak berjalan dengan baik," keluhnya.
Hal ini diperparah dengan angka kesembuhan yang masih di bawah target yakni 80,9%.
Persoalan juga muncul pada orang yang isolasi mandiri.
"Bukan cuma penegakan protokol kesehatan, terkait contact tracing, kita juga mengalami kendala. Kita ada 153 yang isolasi. Sebagian besar isolasi mandiri. Yang isolasi mendiri ini perlu dikaji, bagaimana efektifnya juga, karena kalau kita katakan isolasi mandiri, tapi tidak mau di contact tracing, ini juga masalah serius bagi kita," jelasnya.
Terpisah, Sekda Luwu Utara Armiadi meminta semua pihak harus ikut berkontribusi dalam penanganan Covid-19.
Mengingat kasus konfirmasi positif Covid-19 sudah menyebar pada semua wilayah kecamatan di Luwu Utara.
"Sudah tidak ada lagi zona hijau di Luwu Utara. Kita ketahui bersama, Seko dan Rampi yang tadinya zona hijau sekarang sudah menjadi zona orange. Ini artinya, kita harus waspada, sambil melakukan langkah-langkah antisipasi dengan melibatkan semua pihak," terang dia.
Mantan Kadis Ketahanan Pangan juga tegas meminta untuk memperketat protokol kesehatan di setiap kegiatan.
Tak hanya kegiatan pemerintahan saja, tapi juga kegiatan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Seperti hajatan pesta pernikahan, aktivitas ekonomi,sampai kepada aktivitas di perkantoran.
"Kita harap apa yang sudah tertuang di dalam peraturan bupati yang sudah diterbitkan beberapa waktu lalu, bisa segera dijalankan dengan baik, dan harus betul-betul efektif," tandasnya.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribun-timur.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak)