Unismuh
Temui Adnan Purichta, Prof Ambo Asse: Aset Unismuh Makassar Banyak di Gowa
Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse dan Ketua BPH Unismuh Makassar, Dr Muh Syaiful Saleh melakukan silaturrahim dengan Bupati Gowa
Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse dan Ketua BPH Unismuh Makassar, Dr Muh Syaiful Saleh melakukan silaturrahim dengan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, Jumat (22/1/2021).
Pada silaturrahim yang berlangsung di ruang kerja Bupati Gowa itu, Rektor Prof Ambo Asse bersama dengan Ketua BPH Unismuh Makassar, Dr Muhammad Saiful Saleh, anggota BPH Prof Dr Gagaring Pagalung, Komisaris PT SPI Unismuh Makassar, Dr Mustari Bosra.
Juga hadir dalam rombongan, Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Dr Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor IV Ir Saleh Molla.
Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse kesempatan itu mengucapkan selamat kepada Bupati Gowa atas amanah yang diberikan masyarakat Gowa untuk periode kedua jadi bupati.
Prof Ambo Asse juga menegaskan bahwa aset Unismuh Makassar cukup banyak menyebar lokasinya di Gowa.
Aset Unismuh itu termasuk Pondok Pesantren Darul Falah di Bissoloro seluas 75 ha, Pusdiklat Unismuh Bolangi seluas 13 Ha, Rumah Sakit Pendidikan Unismuh Makassar di Samata, gudang dan pabrik jagung di Doja.
"Aset milik Muhammadiyah itu sedang berproses beberapa berkas administrasi kepemilikan termasuk ada balik nama serta batas-batas lahan lokasi kepemilikan," katanya via rilis.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL. SH, MH, pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas silaturrahim Rektor Unismuh Makassar dan rombongan.
Pada kesempatan itu Bupati Gowa, merespon positif dan akan siap membantu agar proses kepengurusan admistrasi pertanahan aset Muhammadiyah yang ada di Gowa berjalan lancar.
Adnan Purichta sempat bernostalgia kalau masa kecilnya tamat TK Muhammadiyah di Makassar.
''Di dalam diri saya ini masih mengalir darah Muhammadiyah," katanya.
"Almarhum kakek saya dan juga nenek saya adalah orang Muhammadiyah sehingga tentu darah yang mengalir dalam tubuh adalah darahnya Muhammadiyah juga," pungkasnya. (*)