Gempa Sulbar
DIMANA Bupati Mamuju Habsi Wahid Saat Gempa Guncang Ibu Kota Sulbar?
Tak sedikit yang mencari tahu keberadaan Bupati Mamuju Habsi Wahid. Bupati Mamuju diketahui meninggalkan Mamuju saat gempa Sulbar.
TRIBUN-TIMUR.COM,- Tak sedikit yang mencari tahu keberadaan Bupati Mamuju Habsi Wahid.
Bupati Mamuju Habsi Wahid rupanya belum terlihat di antara para pengungsi gempa Sulbar.
Lalu kemana Habsi Wahid saat gempa mengguncang Ibu Kota Sulbar?
Tribun Timur mencoba mencari tahu keberadaan sang bupati.
Namun hingga hari keenam bencana terjadi, sang bupati dikabarkan belum terlihat di Mamuju.
Bupati Mamuju Habsi Wahid bahkan belum pernah muncul di tenda pengungsian di halaman kantor bupati.
Bupati Mamuju H Habsi Wahid sampai sekarang juga tidak pernah berbicara di media.
Ia lepas dari sorotan media massa di tengah kondisi bencana.
Lalu kemana Bupati Mamuju H Habsi wahid?
Tribun Timur mencoba menghubungi Kabid Humas Pemkab Mamuju, Andi Rasmuddin.
Andi Rasmuddin menyebutkan saat ini sang bupati sedang tidak berada di Mamuju.
Habsi Wahid diketahui berada di Kota Makassar.
"Pak Bupati sempat ikuti rakor penanganan bencana bersama Forkopimda di Kodim saat hari pertama gempa,"kata Andi Rasmuddin.
Setelah itu Habsi berangkat ke Makassar karena istrinya tiba-tiba koma di salah satu rumah sakit di Makassar.
Saat ini, untuk sementara koordinasi Satgas Penanganan bencana di komandoi Wakil Bupati Mamuju dan dilaksanakan oleh Sekda Mamuju melalui sektor terkait.
"Posko penanggulangannya di pusatkan di pendopo Rujab Wakil Bupati,"ucapnya.
Kompas Gramedia Salurkan Bantuan Sembako Senilai Rp 300 Juta
Kompas Gramedia (KG) menyalurkan bantuan sembako untuk korban bencana Gempa Sulbar.
Bantuan dilepas secara resmi di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih nomor 430, Kota Makassar, Kamis (21/1/2021).
Lima kendaraan roda empat berisi sembako berangkat di hari yang sama.
Bantuan ini nantinya akan diserahkan secara langsung oleh perwakilan KG ke Bupati Majene, H Lukman pada Jumat (22/1/2020).
Ketua Panitia KG Donasi Sulbar Suyanto mengatakan bantuan ini juga berasal dari pembaca Harian Kompas.
"Donasi sebagian juga dari pembaca harian kompas untuk korban bencana gempa bumi di Mamaju dan Majene," katanya.
Adapun donasi yang disalurkan senilai Rp 300 juta berupa sembako, makanan instan, minuman, keperluan bayi, obat obatan dan keperluan harian lainnya.
"Kami dari Harian Kompas, Kompas TV, Tribun Timur, Smart FM, Hotel Santika, Amaris Hotel, Gramedia, Samudra Dyan Praga, KGExpress, Forum Komunikasi Daerah KG dan Dyandra Promosindo berharap bantuan ini dapat berguna dan meringankan beban saudara kita," tambahnya.
Diketahui sejumlah musibah bencana tengah melanda Tanah Air. Di antaranya bencana gempa di Mamuju serta Majene di Sulawesi Barat.
Gempa pertama terjadi pada hari Kamis (14/1/2021) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan M 5,9. Gempa dengan kekuatan lebih besar kembali terjadi keesokan harinya, yakni pada Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 02.28 WITA.
Selain berkekuatan cukup tinggi, gempa ini juga menimbulkan banyak kerusakan, serta jatuhnya sejumlah korban jiwa.
Gempa bumi kedua yang terjadi menyebabkan Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang memiliki 4 lantai ambruk dan hanya menyisakan 10 persen bagian saja.
Beberapa gedung perkantoran, ruko, hotel, juga puskesmas dilaporkan ada yang mengalami kerusakan.
Tidak hanya itu, 300-an rumah milik warga juga rusak, mulai dari tingkat ringan hingga berat. Gempa tidak hanya menghancurkan sejumlah bangunan, namun juga menimpa sejumlah kendaraan bermotor, baik sepeda motor, maupun mobil.
Akibat takut akan adanya bencana susulan, warga kini memilih untuk tinggal di pengungsian atau mendirikan tenda di depan rumah mereka masing-masing.
Masih banyak warga yang mengaku belum berani masuk ke dalam rumah mereka.
Tidak hanya itu, longsor juga terjadi di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju sehingga menyebabkan akses jalan terputus, akibat tertutup material longsoran.