Kronologi Haji Permata Pengusaha Asal Sulsel Tewas Ditembak Petugas Bea Cukai Anak Buah Sri Mulyani
Kronologi Haji Permata pengusaha asal Sulsel tewas ditembak petugas bea cukai anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Dalam keadaan terdesak dan keselamatan jiwanya terancam maka petugas melakukan pembelaan diri dan terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku yang menyerang petugas bea cukai,” kata Syarif.
Singkat cerita setelah situasi lebih kondusif, Satgas Patroli Laut Bea Cukai berupaya mencari dan menyelamatkan awak kapal HSC yang sebelumnya terjun ke air, namun tidak mendapatkan hasil.
Satgas Patroli Laut Bea Cukai kemudian membawa 2 unit HSC tanpa awak berisi rokok ilegal.
Jumlahnya lebih dari 7,2 juta batang dengan potensi kerugian negara sebesar Rp 7,6 miliar ke Tanjung Balai Karimun.
"Yang mengejutkan, dalam pencacahan juga ditemukan dua karung berisi batu dan kayu yang sepertinya disiapkan untuk melakukan perlawanan atau penyerangan kepada petugas," kata Syarif.
Bukan kali pertama
Bukan kali ini saja Haji Permata berurusan dengan petugas bea cukai dalam kasus penyelundupan.
Pada tahun 2015, dia divonis 5 bulan penjara karena menjadi otak penyerangan Kantor Wilayah IV Direktorat Bea dan Cukai Khusus Kepri.
Penyerangan dilakukan setelah petugas bea cukai menangkap kapal Haji Permata yang memuat barang ilegal.
Pada tahun 2019, speedboat milik Haji Permata dilaporkan bertabrakan dengan kapal patroli bea cukai di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Sebanyak 2 ABK speedboat saat itu dilaporkan tewas setelah jatuh ke laut, sementara satu petugas bea cukai terluka.(*)