Kronologi Haji Permata Pengusaha Asal Sulsel Tewas Ditembak Petugas Bea Cukai Anak Buah Sri Mulyani
Kronologi Haji Permata pengusaha asal Sulsel tewas ditembak petugas bea cukai anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"HSC tersebut berupaya menabrak kapal BC 10009. Meski demikian, kapal BC 10009 tetap melakukan pengejaran hingga akhirnya anak buah kapal satu dari empat HSC tersebut kabur dengan cara melompat ke air," cerita Syarif.
Penyelundupan rokok ilegal
Setelah dilakukan pemeriksaan, bea cukai mendapati sejumlah tumpukan karton berisi rokok ilegal yang ditutup terpal.
Upaya para penyelundup melawan hukum dengan petugas bea cukai tidak berhenti di situ.
Sekitar pukul 09.40 WIB, dua kapal HSC lainnya yang sebelumnya kabur justru kembali ke arah HSC yang tengah diperiksa petugas bea cukai.
Dua kapal itu berniat untuk merebut kembali HSC dan rokok selundupan yang sudah dikuasai bea cukai.
Kapal BC 10009 dengan dibantu kapal BC 15040 dan BC 15041 mencoba menghalau kedua HSC itu.
Selanjutnya, sekelompok mafia penyelundup ini mengerahkan belasan orang lagi menggunakan kapal pancung.
Bea Cukai menduga, hal itu sengaja disiapkan untuk melindungi empat kapal penyelundup.
Mereka melempari kapal BC 10009, BC 15040, BC 15041, dan HSC yang dikuasai Bea Cukai dengan bom molotov, mercon, serta kembang api.
Tembakan peringatan beberapa kali dilakukan Satgas Patroli Laut Bea Cukai.
Peringatan itu tetap dihiraukan.
Justru massa secara brutal menyerang petugas dengan senjata tajam, sambil berupaya merangsek masuk ke HSC yang telah dikuasai bea cukai.
Saat itu, kapal bea cukai hanya dikawal oleh 4 orang petugas.
Pada satu kesempatan, kelompok penyerang tersebut berhasil menyandarkan kapal pancung mereka ke HSC yang dikuasai oleh petugas dan menyerang dengan menggunakan senjata tajam.