Kronologi Haji Permata Pengusaha Asal Sulsel Tewas Ditembak Petugas Bea Cukai Anak Buah Sri Mulyani
Kronologi Haji Permata pengusaha asal Sulsel tewas ditembak petugas bea cukai anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Dari Tanjung Sengkuang, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri guna melakukan autopsi dan selanjutnya disemayamkan di rumah pribadi di perumahan Bela Vista," ujarnya.
Korban berjumlah 3 orang.
Satu orang meninggal dunia atas nama Haji Permata.
Sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka dan belum diketahui identitasnya.
Penjelasan bea cukai
Sementara itu, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu Syarif Hidayat dalam siaran pers, Sabtu (16/1/2021), mengatakan pihaknya menggagalkan penyelundupan rokok ilegal di perairan Pulau Buluh, Riau.
Penggagalan terjadi usai patroli laut bea cukai melakukan aksi pengejaran terhadap kapal-kapal penyelundup.
Tercatat 4 buah kapal bermesin 6 x 250 PK tanpa nama dan satu lainnya kapal bermuatan orang banyak yang membawa rokok selundupan.
Syarif mengatakan, kecurigaan bermula ketika ada pergerakan empat HSC beriringan dan cocok dengan informasi intelijen yang diperoleh.
"Petugas kemudian melakukan pembuntutan dari perairan Pulau Medang Lingga. Namun, karena mereka menggunakan mesin dengan kapasitas di atas kelaziman, maka petugas tidak berhasil melakukan pencegatan," kata Syarif.
Baru pada pukul 09.30 WIB, kapal patroli bea cukai kembali mengidentifikasi keberadaan HSC yang membawa rokok ilegal di perairan Sungai Bela, Indragiri Hilir dari arah Kuala Lajau.
"Setelah meyakini, petugas memerintahkan HSC tersebut untuk berhenti namun tidak dipatuhi dan bahkan berusaha untuk menabrak kapal patroli petugas,” ungkap Syarif.
Karena melakukan perlawanan, petugas bea cukai memberikan peringatan melalui sirine dan perintah lisan melalui pengeras suara.
Sayang, HSC masih menghiraukan peringatan tersebut.
Tak pantang menyerah, kapal BC 10009 terus melakukan pengejaran terhadap HSC yang masuk ke arah Sungai Belah walaupun HSC tersebut melakukan manuver berbahaya.