Gempa Sulbar
Ikatek Unhas Bagi Bantuan ke Warga Pulau Karampuang, Mereka Sangat Butuh Air Bersih dan Tenaga Medis
Tim relawan Ikatek Unhas pada penyaluran bantuan hari kelima, sedari pagi fokus di 11 titik daerah pengungsian yang ada di Pulau Karampuang
Penulis: Nurhadi | Editor: Arif Fuddin Usman
Bantuan dari donasi alumni di Ikatek Unhas diterima Kepala Desa Pulau Karampuang Hasdiah yang sejak kejadian terus bersama warganya.
Hasdiah mengungkapkan ada sekitar 90 persen warga di Pulau Karampuang berprofesi sebagai nelayan dan sisanya sebagai tenaga buruh bangunan.
Pada kesempatan itu, Hasdiah mengeluhkan bahwa kondisi air bersih saat ini yang masih langka di Pulau Karampuang.
“Air bersih yang sangat kami butuhkan di Pulau Karampuang,” ujarnya.
Sejak hari pertama gempa pada Jumat (15/1/2021), air bersih yang biasa dialirkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mamuju tak lagi mengalir.
“Karena instalasi perpipaan air PDAM dari Mamuju masih rusak sehingga belum bisa mendistribusikan air bersih ke pulau Karampuang,” jelas Hasdiah.
“Kami juga membutuhkan obat-obatan dan tenaga medis pak, hari ini ada salah seorang warga an.
"Ibu Ana yang akan mengalami proses persalinan, namun Puskesmas belum beroperasi,” imbuhnya.
Berbagi Untuk Sulbar
Ketua Ikatan Alumni Teknik (Ikatek) Universitas Hasanuddin (Unhas) Haedar A Karim dalam pesannya mengatakan turut berduka cita atas musibah bencana alam gempabumi yang terjadi di Sulbar.
Untuk itu, Haedar A Karim mengajak alumni teknik Unhas dan juga warga umumnya untuk bahu membahu membantu warga Majene dan Mamuju yang terdampak musibah gempabumi.
“Mari kita membantu saudara-saudara kita di Majene dan Mamuju yang terdampak gempa bumi, beberapa hari lalu,” ujarnya.
“Dan Ikatek Unhas sejak hari pertama, menurunkan tim relawan untuk membantu dan menyalurkan bantuan yang berhasil dihimpun,” lanjutnya.
Hingga saat ini, Ikatek Unhas masih menghimpun donasi bantuan. Bagi yang ingin memberikan sumbangan bisa disalurkan di Posko Induk Ikatek Unhas di Mamuju.
Logistik disalurkan pada Selasa (19/1/2021) berupa beras 150 kg, mi instan 15 dos, air mineral 20 dos, popok balita 5 dos besar, minyak telon 30 pcs, snack 30 pcs, susu kaleng 20 pcs, sarung 20pcs, selimut 10 pcs, minyak kayu putih 20 pcs, dan BBM jenis solar 120 liter.