Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Sulsel

Prof Ridwan Amiruddin: Januari Kelabu

Ketua Tim Ahli Pengendalian Covid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel), Ridwan Amiruddin menganggap Januari kelabu di Sulsel.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Sudirman
ISTIMEWA
Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan Covid-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Ketua Tim Ahli Pengendalian Covid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel), Ridwan Amiruddin menganggap Januari kelabu di Sulsel.

Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 yang terus bertumbuh di angka sekira 10 ribu per hari secara nasional dengan positif rate 20 persen, positif aktif 14 persen.

Hal ini mengindikasikan, beberapa pekan ke depan hingga beberapa bulan kasus ini akan terus melaju tak terbendung. 

"Penularan yang sudah berada pada level komunitas, pada wilayah yang seluas Indonesia dengan populasi yang padat serta jumlah yang besar, maka dampak pandemik ini akan berlansung dalam waktu yang relatif lama," ujarnya via pesan WhatsApp, Sabtu (16/1/2021).

Pandemi Covid-19 adalah tantangan terhadap science yang melaju begitu cepat.

Pada pandemik sebelumnya dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk memproduksi obat atau vaksin suatu penyakit, sekarang dalam tempo se-tahun telah dihasilkan sekira 200-an kandidat vaksin untuk Covid-19.

"Bahkan beberapa jenis vaksin sudah di produksi dan diedarkan secara resmi diberbagai negara. Ini adalah cahaya diujung lorong yang gelap," kata Ketua Prodi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat Unhas itu.

Pemberian vaksin tentu diharapkan dapat secara efektif menekan laju penularan Covid-19, membentuk kekebalan komunitas hingga akhirnya penularan dapat di kontrol.

Disadari bahwa laju Covid-19 harus dikontrol dengan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki.

Pengendalian pada tingkat komunitas, keluarga dan individu.

"Harus dapat dijalankan secara sinergis. Intervensi farmasi dan non farmasi harus berjalan secara bersamaan, begitu juga intervensi medik dan publik health harus di tempatkan sebagai dua sisi mata uang," ujar Ketua PAEI Sulsel itu. 

Program intervensi medik tidak mungkin berhasil kalau tidak melibatkan keahlian publik health.

Dan program publik health tidak akan berhasil bila menafikan intervensi medik. Karena itu arogansi profesi pada situasi ini harus disingkirkan. 

Pengendalian Covid-19 adalah pekerjaan kolaborasi seluruh profesi yang dapat mengakses seluruh potensi penduduk atau masyarakat untuk berperan aktif dalam mitigasi pandemik. 

"Perlu disadari bahwa sebagai bangsa yang besar, tentu kita tidak mau mempertaruhkan keutuhan negeri ini hanya karena keegoan kita untuk tidak patuh terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah," ujar Ketua PERSAKMI Sulsel itu.

Sebagai bangsa yang berada di ring of fire serta pertemuan berbagai sesar patahan bumi, kondisi geografis dan demografis populasinya, maka dapat disimpulkan bahwa negera ini di samping potensi kekayannya juga terkandung potensi laten bencana alam dan non alamnya.

Mengantisipasi hal tersebut, maka cara pandang setiap warga bangsa ini harus tetap berpola pada  kewaspadaan kebencanaan. Jangan pernah lengah, karena sesungguhnya ancaman itu selalu mengintai semua. 

Secara ekologi telah terjadi ketidakseimbangan ekologi, sehingga berbagai mutasi kehidupan telah berlansung sekian lama, yang membutuhkan sedikit pemicu untuk meledak, itulah yang terjadi akhir akhir ini.

"Bencana ataupun outbreak akan mengalami ekskalasi peningkatan yang signifikan dengan daya ledak yang lebih luas, populasi terdampak lebih massive, serta frekuensi ledakan yang lebih sering," katanya.

Mengatisipasi hal tersebut, maka setiap orang harus menyadari bahwa semua adalah populasi yang rentan (vulnerable population).

Karena itu program pendidikan mitigasi kebencanaan harus menjadi basis setiap penduduk. Setiap warga menyadari pentingnya untuk membangun sense of outbreak atau sense of crises.

"Sadar terhadap berbagai ancaman yang dihadapi dan tahu serta bertindak benar terhadap upaya pengendalian bencana tersebut," jelasnya.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved