Pusat Sarana Olahraga
Tahun Ini Pemkab Enrekang Bakal Bangun 11 Pusat Sarana Olahraga, Telan Anggaran Rp 40 Miliar
Tahun Ini Pemkab Enrekang Bakal Bangun 11 Pusat Sarana Olahraga, Telan Anggaran Rp 40 Miliar.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang bakal menghadirkan pusat sarana olahraga bagi masyarakat di 2021 ini.
Mereka bakal membangun 11 pusat sarana olahraga di 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Enrekang, minus Kecamatan Baroko.
Total anggaran yang disiapkan senilai Rp 40 miliar untuk membangun 11 kecamatan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kemitraan dan Destinasi Pariwisata Dispopar Enrekang, Maryadi kepada TribunEnrekang.com, Selasa (12/1/2021).
Menurutnya, anggaran yang digunakan nantinya bersumber dari pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat.
"Tahun ini, kita akan bangun 11 pusat sarana olahraga di 11 kecamatan, total anggaran Rp 40 miliar. Saat ini semuanya baru sementara proses design," katanya.
Ia merincikan jumlah anggaran di tiap kecamatan. Untuk Kecamatan Maiwa, Baraka, Alla dan Enrekang masing-masing anggarannya Rp 5 miliar.
Sementara Kecamatan Masalle, Anggeraja, Malua, Curio, Cendana dan Buntu Batu masing-masing Rp 3 miliar.
Sedangkan untuk Kecamatan Bungin mendapat anggaran sebanyak Rp 2 miliar.
Ia menjelaskan, besarnya jumlah anggaran yang dialokasikan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan jumlah penduduk di masing-masing kecamatan.
Terkait konsepnya, Maryadi menyebutkan semuanya mirip dengan yang dibangun saat ini di Lapangan Abubakar Lambogo Batili, Kota Enrekang.
"Sementara jenis lapangan yang dibangun berbeda-beda, tergantung dari permintaan masyarakat dan pemuda di setiap kecamatan," tuturnya.
Ia menambahkan, pembangunan proyek tersebut diharapkan menjadi pusat sarana olahraga dan pusat kegiatan masyarakat di setiap kecamatan.
Sehingga bisa menjadi tempat berkumpul masyarakat dalam berkegiatan dan anak.
Jadi setiap ada kegiatan di kecamatan nantinya akan berpusat di situ sekaligus menjadi ruang interaksi sosial dan wisata sosial.
"Ini akan menjadi ikon sebagai ibu kota kecamatan. Dengan adanya itu nanti, akan membuat PDRB masyarakat bisa meningkat dan pendapatan ekonomi pedagang kecil juga bisa berjalan disitu," tuturnya.(*)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, @whaiez