Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesawat Jatuh

Pesawat Jatuh Tahun 1972, Korban Selamat 72 Hari Terjebak di Pegunungan, Terpaksa Kanibal Demi Hidup

Tahun 1972, Para Korban Pesawat Jatuh Ini Terjebak Selama 72 Hari di Pegunungan Andes dan Terpaksa Memakan Tubuh Penumpang Lain untuk Bertahan Hidup

Editor: Arif Fuddin Usman
britannica
Tahun 1972, para korban pesawat jatuh ini terjebak selama 72 hari di Pegunungan Andes dan terpaksa memakan tubuh penumpang lain untuk bertahan hidup 

Seiring berlalunya hari tanpa tanda-tanda penyelamatan, Nando Parrado mulai merasakan nafsu makannya naik ketika menatap darah kering di sekitar luka kaki seorang korban yang telah meninggal.

"Saya telah melihat daging manusia dan secara naluriah mengakuinya sebagai makanan" katanya kelak.

Kanibalisme

Mula-mula korban lainnya terlalu malu untuk mengakui keinginan memakan daging manusia.

Setelah Parrado secara tentatif menyatakan, “Ada banyak makanan di sini, tetapi Anda harus menganggapnya hanya sebagai daging,” temannya diam-diam setuju.

Tak dapai dielakkan lagi, para korban kecelakaan itu bergandengan tangan dan memberi izin satu sama lain untuk mengkonsumsi tubuh mereka jika nantinya tewas di gunung es itu.

Beberapa saat kemudian, mereka mengambil gigitan daging manusia pertama mereka.

Seperti yang diingat Parrado, “Saya tidak merasa bersalah atau malu. Saya melakukan apa yang harus saya lakukan untuk bertahan hidup.”

Para korban sudah lama menyadari bahwa tidak akan ada upaya penyelamatan yang akan datang.

Kedua pihak berwenang Uruguay dan Chili pun sebenarnya telah membatalkan pencarian pesawat pada hari ke-11 karena berpikir tak akan ada manusia yang mampu bertahan hidup selama itu di Andes anpa makanan atau tempat berlindung.

Lelah Menunggu

Sekitar 60 hari setelah kecelakaan, Roberto Canessa mendekati Nando Parrado dan hanya berkata: “Sudah waktunya untuk pergi.”

Bersama korban selamat lainnya, mereka mulai menempuh perjalan sulit menuruni gunung dalam upaya putus asa untuk mengharap datangnya bantuan.

Selama 10 hari perjalanan yang menyedihkan, Parrado menyatakan kepada Canessa:

"Kita mungkin berjalan menuju kematian, tapi saya lebih suka menjemput kematian daripada menunggunya."

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved