TRIBUN TIMUR WIKI
IDI Makassar Bingung Kebijakan Pj Wali Kota, Positif Covid-19 Meningkat Tapi Diberi Kelonggaran
IDI Makassar kembali menyoroti kebijakan Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
Minggu lalu 3 Professor di Makassar wafat. RS dan hotel isolasi mandiri penuh, IDI sudah mengingatkan, tapi hasilnya seperti ini.
Yang ditakutkan kalau dokter bersama nakes sudah berjatuhan maka pelayanan bisa lumpuh,Kebijakan Pj Wali Kota Makassar ini, juga sangat bertentangan dengan imbauan IDI untuk senantiasa tidak menganggap remeh pandemi Covid-19” pungkasnya.
Ketua IDI Kota Makassar DR dr Siswanto Wahab SpKK didampingi Humas IDI Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin SH mengatakan, dengan makin banyaknya, dokter yang gugur, justru harusnya makin menyadarkan masyarakat agar jangan menganggap remeh pandemi Covid-19 yang saat ini tingkat penyebarannya lebih massif akibat Klaster Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) dan Klaster Liburan akhir tahun dari awal penyebaran virus corona.
Apalagi, dengan makin banyaknya dokter yang gugur menjadi pahlawan kemanusiaan Covid-19. Dimana, saat ini sudah ada 11 dokter terbaik anggota IDI Kota Makassar meninggal dunia.
"Untuk itu, IDI Kota Makassar mengimbau agar tetap waspada serta disiplin protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), sebab Makassar masuk zona merah, sehingga kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran, sosial, dan pendidikan perlu diketatkan kembali. Dengan mematuhi 3 M itu, upaya yang paling efektif dan efisien bisa kita lakukan dalam menekan laju Covid-19," terangnya.
Apalagi, saat ini, tingkat penularan Covid-19 kembali melonjak dan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan juga semakin banyak. Belum lagi adanya varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris lebih menular.
Dokter Anto mengatakan, penularan varian baru virus corona B117 ini, bisa mencapai 70 persen lebih berbahaya.
”Okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen. Daerah-daerah lain juga sama saja, pasien terus bertambah 'penularannya tinggi',” sebutnya.
Dokter Anto menjelaskan, tingginya penularan Covid-19 di Indonesia juga bisa dilihat dari data awal tahun kembali pecahkan rekor positivity rate capai 36,6 persen.
Data harian positivity rate Indonesia ini sudah lima kali jauh lebih tinggi dari ambang maksimal yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
Kasus aktif di Indonesia juga terus meningkat secara signifikan dampak dari klaster Pilkada dan klaster liburan Tahun baru .
IDI Kota Makassar sudah mengingatkan bahayanya, terbukti saat ini kenaikan melonjak tajam dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Dimana sejak memasuki 2021, Sulsel hari demi hari terus cetak rekor diantara rekor yang tertular virus Covid-19.
Sejak awal tahun hingga saat ini jika dirata-ratakan 500-an kasus yang terpapar Covid-19 setiap hari di Sulsel. Dimana Makassar sebagai pusat episentrumnya pungkas anto .
Humas IDI Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin SH menambahkan keputusan Pelonggaran pembatasan aktifitas malam Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pertanda ketidak pekaan kondisi dokter dan nakes serta kondisi saat ini tingginya Covid-19 di Sulawesi selatan dimana makassar sebagai episentrum sungguh sangat disayangkan di saat angka meninggi malah buat aturan baru aktivitas usaha diperpanjang sampai pukul 22.00 WITA. Sebelumnya, hanya hingga pukul 19.00 WITA.