Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dipimpin Farouk M Betta, Golkar Makassar Kalah Terus

Kekalahan pertama Partai Golkar di bawah komando Farouk M Betta bermula pada Pilwali Makassar 2018.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
Istimewa
Ketua DPD II Golkar Makassar Farouk M Betta. Debat Pilwali di Jakarta, Begini Tanggapan Ketua Golkar Makassar Farouk M Betta 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di bawah komando Farouk M Betta, Partai Golkar Kota Makassar tiga tahun berturut-turut kalah pesta demokrasi di Kota Daeng.

Masa kepengurusan Farouk M Betta sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar berakhir seiring pengangkatan Pelaksana tugas Ketua DPD II yang baru, beberapa hari lalu.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan Taufan Pawe menunjuk Irianto Ahmad menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD II Golkar Kota Makassar.

Irianto Ahmad menggantikan Farouk M Betta yang telah berakhir masa kepengurusannya.

Penyerahan SK Plt Ketua DPD II kabupaten kota dirangkaikan konsolidasi Partai Golkar se-Sulawesi Selatan digelar di Hotel Novotel, Kota Makassar, Selasa (05/01/2021) malam.

Farouk M Betta merupakan mantan Ketua DPRD Makassar dua periode 2012-2014 serta 2014-2019.

Pria yang akrab disapa Aru itu dilantik menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu (26/3/2017) lalu.

Masa kepengurusannya berakhir seiring dengan pengangkatan Plt Ketua DPD II oleh Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe, Selasa (5/1/2021) lalu.

Di tangan Aru, Partai Golkar Makassar tiga tahun berturut-turut kalah dalam pesta demokrasi.

Kekalahan pertama Partai Golkar di bawah komando Farouk M Betta bermula pada Pilwali Makassar 2018.

Golkar membangun koalisi besar mengusung pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi.

Pasangan yang diusung 10 partai politik itu dikalahkan kotak kosong.

Kotak kosong memperoleh suara sebanyak 300.795, sedangkan calon tunggal memperoleh suara sebanyak 264.245. 

Total perolehan suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar mencapai 565.040 suara. 

Perolehan suara antara kotak kosong dengan calon tunggal sebanyak 36.898 suara. 

Perolehan suara kotak kosong memperoleh suara Pilkada Makassar 2018 sebanyak 53,23 persen.

Perolehan suara calon tunggal Appi-Cicu yang diusung 10 partai besar meraih suara sebanyak 46,77 persen.

Setahun berselang, 2019, dominasi Partai Golkar dalam pemilihan legislatif Kota Makassar juga hancur.

Golkar hanya meraih lima kursi parlemen Makassar, turun tiga kursi dibanding Pemilu 2019.  Bahkan Farouk sendiri gagal melenggang kembali ke DPRD Makassar.

Partai berlambang pohon beringin itu kalah pengaruh dibanding Partai Nasdem, Demokrat, dan PDI-Perjuangan yang meraih enam kursi.

Kursi Ketua DPRD Kota Makassar pun direbut Nasdem dari Partai Golkar.

Terbaru Hasil Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 menambah deretan kekalahan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Farouk M Betta.

Usungan Golkar Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun NH kalah telak dibanding tiga kontestan lainnya.

Pasangan berjuluk Imun itu hanya meraih 4,9 persen atau 25.810 suara.

Tertinggal jauh dari pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama) yang keluar sebagai pemenang.

Pasangan berjuluk Adama ini meraih suara 41,3 persen dengan torehan 218.907 suara.

Disusul pasangan nomor urut dua Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando sebesar 34.70 persen atau 183.967 suara.

Lalu pasangan nomor urut tiga Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (Dilan) sebesar 19,00 persen atau 100.783 suara.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved