Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bulukumba

Ponpes Al Mutahabbun Bulukumba Segera Miliki Masjid

Rencananya pembangunan masjid di Kelurahan Benjala, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) segera terwujud.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
ISTIMEWA
Kepala KUA Bonto Bahari H Amri Syam di dampingi oleh Penyuluh Agama Islam Pirmansyah dan Abd. Halim Amsur melaksanakan pengukuran arah kiblat untuk pembangunan masjid Pondok Pesantren Al – Mutahabbun Bulukumba 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Rencananya pembangunan masjid di Kelurahan Benjala, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) segera terwujud.

Kepala KUA Bonto Bahari H Amri Syam didampingi oleh Penyuluh Agama Islam Pirmansyah dan Abd. Halim Amsur melaksanakan pengukuran arah kiblat untuk pembangunan masjid Pondok Pesantren Al – Mutahabbun.

Pengukuran disaksikan langsung oleh Pimpinan Al Mutahabbun Ustadz Muslim dan sejumlah tokoh lainnya, seperti KUA Bonto Tiro Syarifuddin dan owner Resto Kampoeng Nelayan yang juga selaku penghibah tanah H. Kardi dan warga sekitar.

Usai pengukuran, H. Amri turut mendoakan agar pembangunan masjid tersebut dapat berjalan lancar.

“Dengan telah selesainya pengukuran arah kiblat ini mengharapkan semoga dalam pembangunan Masjid  nanti dapat berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang diinginkan, dan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan jamaah sekitarnya lebih terkhusus para santri sebagai pusat ibadah,” tuturnya, Jumat (8/1/2021).

Selain itu ia juga menjelaskan bahwa kiblat merupakan arah yang dituju umat Islam dalam berbagai konteks ibadah, terutama salat.

Menghadap kiblat merupakan syarat sah shalat menurut kesepakatan para ulama (kecuali dalam keadaan tertentu).

Arah ini merujuk pada Ka’bah, bangunan yang terletak di tengah-tengah Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Ketentuan ini diperkuat dengan dalil yang tertulis dalam QS. Al Baqarah: 144 dan HR. Bukhari no. 6251 dan Muslim no. 912.

Dalam kesempatan itu, Pirmansyah menegaskan, pengukuran arah kiblat seperti ini sangat penting dilakukan, sebab pergeseran sebesar 1 derajat saja maka akan terjadi pergeseran sekitar 145 km dari Ka’bah. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved