Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

FPI Disarankan Berhenti Buat Ormas, Segera Bikin Partai Menuju Pilpres 2024

Pengusaha sekaligus influencer Mardigu Wowiek sarankan FPI berhenti buat Ormas. Tapi, dia sarankan FPI buat partai.

Penulis: Muh Hasim Arfah | Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Pengusaha Mardigu Wowiek menyarakan FPI berhenti buat organisasi masyarakat. Dia mengusulkan anggota FPI bikin partai menuju Pilpres 2024 

Pengusaha sekaligus influencer Mardigu Wowiek sarankan Front Pembela Islam berhenti buat Ormas. Tapi, dia sarankan FPI buat partai. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Bossman Mardigu Wowiek menyarankan anggota Front Pembela Islam atau FPI untuk berhenti membuat organisasi masyarakat.

Sehingga, Bossman sarankan FPI tak jadi ormas

Tapi, Bossman usulkan partai FPI.  

Hal itu dia sampaikan melalui akun instagram miliknya, Kamis (8/1/2021).

Pemerintah melalui surat keputusan bersama 6 kementerian dan kepala lembaga melarang aktivitas FPI sejak, 30 Desember 2020.

Dengan adanya SKB tersebut, FPI dilarang berkegiatan serta menggunakan simbol serta atribut organisasi.

“Terlarangnya FPI bisa menjadi sesuatu yang bagus, sesuatu yang menantang bagi Anda fans FPI atau anggota FPI,” katanya dalam instgram itu.

Mardigu pun mengajak fans FPI atau anggota FPI untuk melihat dari sisi postifnya.

Mardigu mengatakan perubahan undang-undang dasar 45 pada tahun 2002 membuat perubahan besar negara.

Undang-undang terbaru itu membuat TNI dan Polri kehilangan hak di parlemen.

“negara menjadi transaksional karena menganut voting right, atau popular vote,” katanya.

Efek ini mengubah bentuk negara dari presidensial menjadi parlementer.

“Mungkin banyak yang setuju dengan pernyataan bossman, bentuk negara dari presidensial menjadi parlementer,” katanya.

Sehingga, dia pun menjelaskan dengan trenshold 20 persen untuk mencalonkan presiden adalah ciri parlementer.

“Dimana parlemen dipilih dulu, mengendalikan dulu, baru bersama-sama mencalonkan presiden, jika suaranya lebih dari 20 persen maka bisa mencalonkan presiden,” ujarnya.

Menurutnya, calon presiden akan melewati mekanisme partai.

“Jadi versi bossman, bentuk pemerintah sejak 2002 adalah parlemen,” katanya.

Kembali ke FPI, Mardigu pun menyarankan kepada FPI.

“Jangan buat lagi FPI ormas kedepannya, jangan buat ormas front ini, front itu. Ini adalah peluang lompatan berikutnya, jadi ke level yang harus ada berani lakukan.

Dirikan partai, rebut suara di parlemen sehingga anda terlegitimasi kekuatannya dan amal baktinya. Ubah bentuk perjungannya ke satu level lebih tinggi lagi, jadilah partai,” katanya.

Setelah menjadi partai, dia pun mengusulkan FPI berkonsolidasi dengan PBB, Berkarya, dan PKS.

“Jangan-jangan angka 10 persen, 20 persen suara rakyat di bawah tangan tersebut,” katanya.

Sebagai pengingat sejarah, Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa pada 2004 lalu dengan modal suara partai Demokrat 7 persen.

“Apa tak mungkin, FPI bermain di tahun 2024, FPI bukan partai yang kuat saja tetapi masuk kekuasaan tertinggi menjadi penguasa tertinggi menjadi presiden atau wakil presiden,” katanya. (*)

FPI Mau Diakui Pemerintahan Jokowi? Jenderal Mabes Polri Eks Kapolrestabes Makassar Bocorkan Syarat

Kabar Buruk! Rizieq Shihab Pemimpin FPI Jatuh Sakit hingga Akhmad Sayuti Cecar 2 Saksi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved