Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Balasan Rocky Gerung kepada Abu Janda yang Hina Aktivis Asal Papua Natalius Pigai

Balasan Rocky Gerung kepada Abu Janda yang Hina Aktivis Asal Papua Natalius Pigai

Editor: Ilham Arsyam
kolase tribun timur
Balasan Rocky Gerung kepada Abu Janda yang Hina Aktivis Papua Natalius Pigai 

Apabila ada oknum yang menyampaikan hasutan dan melanggar undang-undang, maka oknum tersebut bisa kena pidana terorisme. Namun setidaknya, masyarakat bisa lega karena FPI sudah dilarang. Demikian kata Hendropriyono.

"Rakyat kini bisa berharap hidup lebih tenang, di alam demokrasi yang bergulir sejak reformasi 1998. Tidak akan ada lagi penggerebegan terhadap orang yang sedang beribadah, terhadap acara pernikahan, melarang menghormat bendera Merah Putih, razia di kafe-kafe, mini market, toko-toko obat, warung makan, mal, dan lain lain kegiatan yang main hakim sendiri," tutur Hendropriyono.

Natalius Pigai pun mempertanyakan kapasitas Hendropriono dalam memberikan pernyataan itu.

"Kapasitas bapak di negara ini sebagai apa ya, penasehat presiden, pengamat? aktivis?. Biarkan diurus generasi abad ke 21 yang egaliter, humanis, Demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ket BIN & Dubes yang bapak tawar saya tolak mentah-mentah. Maaf," tulis Natalius Pigai di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com, Jumat (1/1/2021).

Mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono seusai bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono seusai bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). (Tribunnews.com)

Sementara itu, AM Hendropiyono merespon cuitan dari Natalius Pigai.

Hendro menjawab pertanyaan Pigai tentang kapasitasnya berbicara soal FPI.

"Buat seorang pejuang tdk ada kata berhenti ananda @NataliusPigai2
Jika negara dlm bahaya, kita hrs membelanya. Harus tanpa hitung untung atau rugi dan muda atau tua."

Hendropriyono juga berkisah pertemuan awalnya berkisah tentang pertemuan awalnya bersama Pigai.

"Waktu pertama kali kita kenal, kamu adalah komisioner Komnas HAM. Kita bertemu di restoran Kunskring di Jl Teuku Umar. Dgn bersemangat kmu menawarkan jasa, utk membela saya dlm kasus Talangsari," tulis Hendropriyono.

"Patriotik dan cerdas krn sy dengar kamu mengkritik ide separatisme dg mngatakan, bhw seharusnya bercita-cita jadi Presiden RI daripada hanya sbg Presiden Papua."

Meski demikian, Hendro menilai, kini ada yang berubah dari sosok Pigai yang dia kenal dulu.

"Setelah lama tidak bertemu dan kmu bukan penguasa lagi, kamu berubah 180 derajat. Selain patriotisme dan kepandaianmu, moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lenyap, krn ditelan kekecewaan sbg penganggur yg tak terakomodasi di tempat yg kmu inginkan."

"Semua kata yg keluar dri mulutmu adalah ungkapan dari pikiranmu. Itulah sebabnya sy bs bilang kamu bukan Pigai yg dulu lagi."

Hendro juga menanggapi ucapan Pigai yang menyebutnya sebagai 'dedengkot tua'.

Terimkasih atas pnghinaanmu kpd sy sbg org tua, yg tdk pernah menyakiti kamu. Sy berhrap agar pikiranmu jgn ksana kmari terus, utk mncari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip. agar lbh bnyk orang menghargai kamu, shg kmu mndapat tmpt yg terhormat di masyarakat

Demikian Pigai, semoga kita masih bisa bertemu lagi, sebelum umur tdk memungkinkannya. Salam dan selamat tahun baru 2021."

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved