Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penemuan Seaglider di Selayar, Nurdin Abdullah: Itu Mata-mata

Penemuan benda yang disebut-sebut sebagai drone laut di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, menjadi perhatian publik.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
HUMAS PEMPROV SULSEL
Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penemuan benda yang disebut-sebut sebagai drone laut di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, menjadi perhatian publik. Tak terkecuali Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah.

Bupati Bantaeng 2 Periode itu, telah berkoordinasi dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar terkait hal tersebut.

Ia menyebut, seaglider tersebut sebagai mata-mata.

"Itu mata-mata, kita sudah koordinasi dengan Danlantamal, Angkatan Laut. Jadi itu kita sudah komplain lewat nota diplomatik ke Kedutaan Besar China," ujar NA saat diwawancara di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Senin (4/1/2021).

NA menyebut, pihaknya sudah komplain ke pihak yang diduga sebagai pemilik seaglider tersebut. Namun dia tidak secara spesifik menyebut pemilik seaglider tersebut.

Seperti diketahui, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono akhirnya menjelaskan soal alat tersebut.

Menurut Yudo, alat itu adalah underwater seaglider, yakni sebuah alat yang berguna untuk mengecek kedalaman laut dan mencari informasi di bawah laut.

"Alat ini disebut underwater seaglider," kata Yudo dalam konferensi pers di Pushidrosal, Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021).

Yudo menjelaskan, underwater seaglider adalah alat yang biasa digunakan untuk mengumpulkan data yang ada di bawah permukaan laut. Misalnya terkait kedalaman, arus, hingga adanya plankton di satu titik.

"Data yang dikumpulkan dari underwater seaglider ini mulai dari kadar oksigen di bawah laut, batimetri untuk keperluan industri, accoustic recording untuk merekam keberadaan ikan dan hewan bawah laut ini seperti lumba-lumba. Bisa juga untuk kegiatan industri perikanan, di mana di situ kalau banyak plankton di sini banyak ikan, sehingga bisa mengarahkan kapal-kapalnya," jelasnya.

Selain untuk keperluan industri dan penelitian, underwater seaglider juga bisa digunakan untuk keperluan pertahanan suatu negara alias keperluan militer.

Jika dipakai untuk keperluan militer, alat ini bisa digunakan untuk mencari jalan kapal selam agar bisa beroperasi tanpa ketahuan.

Yudo mengatakan, kondisi laut yang pekat dapat menghindarkan pergerakan kapal selam dari deteksi sonar.

Oleh karena itu, secara logika dan hitung-hitungan kapal selam dapat melenggang bebas tanpa takut terdeteksi siapa pun.

"Kalau pertahanan bisa digunakan untuk kapal selam, supaya tidak dideteksi, dicari kedalaman layernya yang pekat atau tidak. Kalau pekat, kapal selam tidak bisa dideteksi sonarnya oleh kapal atas air. Dia bisa bertahan atau melalui rute-rute yang di kedalaman yang sangat pekat. Ini bisa digunakan untuk data militer atau industri," jelas Yudo.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved