Tahu Tempe
Kuatnya Ekonomi China Sampai Membuat Tahu dan Tempe Indonesia Ukurannya Kian Kecil, Ini Buktinya?
Gara-gara permintaan kedelai China, ukuran tempe tahu mengecil di Indonesia berikut penjelasan resmi dari Kementerian Perdagangan RI
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Kekuatan ekonomi Tiongkok atau China salah satu Negara yang patut diperhitungkan di pentas global saat ini.
Saking kuatnya perekonomian China, sampai mempengaruhi ukuran tahu dan tempe makanan khas di Indonesia berubah.
Berubah menjadi lebih kecil dari ukuran biasanya.
Kenapa bisa?
Siap-siap ukuran tempe tahu mengecil dan membelinya
Produsen tempe dan tahu di kawasan Jabodetabek akan kembali memasok produk olahan kedelai pada hari ini setelah mogok produksi selama tiga hari.
Mogok produksi ini sebelumnya dilakukan karena naiknya harga kedelai yang merupakan bahan baku pembuatan tempe dan tahu.
Pardi (41), seorang produsen pabrik tempe di wilayah Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, mengaku akan kembali mulai memasok tempe ke para pedagang yang menjadi pelanggannya.
"Iya mogok dari hari Jumat, Sabtu sudah mulai produksi lagi, Senin sudah jualan, ini sudah dibikin stok tempe buat besok dipasok ke pasar," ujar Pardi, saat ditemui Tribun di pabriknya, Minggu (3/12/2021).
Kendati akan kembali memulai produksinya usai mogok tiga hari, ia mengaku belum memperoleh informasi terkait penetapan harga tempe dari pihak koperasi yang menaunginya.
Namun jika memang tidak ada kenaikan harga, ia akan mengurangi ukuran tempe yang diproduksi pabriknya.
Hal itu agar tetap ada keuntungan yang bisa diperoleh dari produksi tempe saat harga kedelai masih tinggi. "Kalau harga ketentuan dari koperasi, kita enggak nentuin harganya berapa, cuma ya dikuranginlah ukurannya. Karena kan dari koperasi nggak nurunin harga," jelas Pardi.
Menurutnya, aksi mogok produksi kali ini berbeda dengan sebelumnya yang berimbas pada penetapan kenaikan harga.
Sehingga kebijakan pun diambil masing-masing produsen, termasuk dirinya yang akhirnya memutuskan untuk mengurangi ukuran tempe.
"Biasanya kan kayak kemarin-kemarin, harga sekian, jadi naik sekian. Ini nggak ada (ketentuan naik harga). Jadi ya pintar-pintarnya kita saja, supaya tetap ada uang lelah kita produksi tempe," kata Pardi.