Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akhirnya Pihak Prabowo Subianto Respon Drone China atau Seaglider di Selayar, Kata Menhan Era Jokowi

Akhirnya pihak Prabowo Subianto respon drone China atau seaglider di Selayar, kata Menhan era Jokowi.

Editor: Edi Sumardi
TWITTER.COM/@MEDIASELAYAR DAN DOK KOMPAS.COM
Drone bawah laut atau seaglider yang ditemukan oleh nelayan Sulawesi diduga milik China (kiri). Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto (kanan). 

Alat tersebut, kata Yudo, biasanya diluncurkan dari kapal atas permukaan dan dapat menyelam ke dasar laut untuk mengumpulkan data kelautan.

Setelah mengumpulkan data kelautan di dasar laut alat tersebut, kata Yudo, bisa bergerak ke permukaan untuk mengirimkan data ke satelit.

Kemudian pengendali di darat bisa mengambil data dari satelit tersebut.

"Bisa melayang, muncul, ini bisa berjalan lama. Bisa sampai dua tahun. Tapi setiap saat mereka muncul memberikan data, kemuidan diisi lagi. Ini datanya langsung masuk ke satelit lalu ke satuan pengendali di darat," kata Yudo.

Spekulasi publik

Sebelumnya, penemuan benda mencurigakan oleh nelayan menjadi perhatian publik.

Belum adanya pernyataan resmi dari pemerintah, membuat publik berspeskulasi bahwa benda tersebut adalah drone.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana kepada Tribunnews, Sabtu (2/1/2020).

“Bila sudah diketahui asal usul negara yang memiliki drone tersebut, Kemlu harus melakukan protes diplomatik yang keras terhadap negara tersebut."

"Dan bila perlu tindakan tegas lainnya,” ujar Hikmahanto.

Protes keras dan tindakan tegas ini, menurut dia, dilakukan terlepas apakah negara tersebut adalah negara sahabat, bahkan adanya ketergantungan Indonesia secara ekonomi.

“Jangan sampai terulang kembali insiden atas agen intelijen Jerman. Kemlu hanya puas dengan klarifikasi Kedubes Jerman, dan agen tersebut dipulangkan oleh Kedubes tanpa ada protes diplomatik. Seharusnya Kemlu melakukan tindakan yang lebih tegas lainnya bila kegiatan mata-mata terkuak,” katanya memaparkan.

Dia menjelaskan, hal ini semua dilakukan agar diplomasi untuk mempertahankan kedaulatan NKRI benar-benar diperankan oleh Kemlu.

“Jangan sampai Indonesia dianggap lemah, bahkan mudah untuk diajak berkompromi, saat tindakan mata-mata yang dilakukan oleh negara lain terkuak,” ucapnya.

Jadi sorotan media Australia

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved