Fahsar Padjalangi
Birokrat Berpengalaman dan Bupati 2 Periode, Apakah Fahsar Berani Tantang NA di Pilgub Sulsel?
Update bursa Penantang Nurdin Abdullah di Pilgub Sulsel; Fahsar Padjalangi, Rusdi Masse, Taufan Pawe, Erwin Aksa dan Iwan Darmawan Aras
Penulis: Abdul Azis | Editor: Mansur AM
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Update bursa Penantang Nurdin Abdullah di Pilgub Sulsel; Fahsar Padjalangi, Rusdi Masse, Taufan Pawe, Erwin Aksa dan Iwan Darmawan Aras.
Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi salah satu figur birokrat berpengalaman sebelum terjun di dunia politik.
Dua periode menjabat Bupati Bone, Bau Fahsar Padjalangi digadang-gadang punya syarat untuk maju Pilgub Sulsel mendatang.
Tapi beranikah Fahsar Padjalangi melawan Nurdin Abdullah di Pilgub?
Jawabannya belum tegas; mengambang khas politisi.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) belum dipastikan kapan akan digelar. Apakah sesuai jadwal 2023 atau dimajukan seperti wacana yang beredar.
Draft Undang-Undang Pilkada Serentak masih dibahas di Komisi II DPR-RI. Waktu penyelenggaraan masih jadi pembahasa, apakah digelar 2022 atau 2023.
Meski begitu, sejumlah figur disebut-sebut bakal maju dalam dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel.
Gubernur incumbent, Nurdin Abdullah diprediksi tetap maju.
Nurdin Abdullah mengatakan rakyat yang akan menilai kinerjanya.
Selain itu, ada nama Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel yang juga Wali Kota Parepare dua periode, Taufan Pawe.
Ketua DPD Gerindra Sulsel yang sekarang menjabat Wakil Komisi V DPR-RI, Andi Iwan Darmawan Aras.
Ketua DPW Nasdem Sulsel yang menjabat Wakil Ketua Banggar DPR-RI, Rusdi Masse.
Ada pula, nama mantan Ketua HIPMI, Erwin Aksa serta nama Bupati Bone dua periode, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi.
Disebut namanya sebagai figur yang bakal maju, Andi Fahsar menyampaikan rasa syukur.
“Alhamdulillah,” ucapnya kemarin saat ditemui di salah satu hotel di Bone.
Ditanya keinginannya untuk maju dalam Pilgub mendatang, Andi Fahsar belum ingin berbicara banyak.
Menurutnya, untuk jadi gubernur banyak harus dilihat.
Ia mengaku, masih fokus untuk mengurus Bone hingga masa jabatannya berakhir.
“Tunggu dulu, masih terlalu jauh. Selesaikan dulu Bone dan pembangunan Bone,” pungkas, Bupati Bone dua periode ini.
Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Paling Siap
Pemilihan Gubernur atau Pilgub Sulsel masih lama.
Tapi, atmosfer Pilgub Sulsel memanas pasca Pilkada 2020.
Sederet rising star yang muncul yakni Andi Iwan Darmawan Aras, Rusdi Masse, Danny Pomanto, Adnan Purichta IYL, Indah Putri Indriani, dan Taufan Pawe.
Kemudian, ada Andi Kaswadi Razak, dan Andi Muchtar Ali Yusuf.
Mereka sangat potensi untuk menjadi rival Gubernur Sulsel Petahana, Nurdin Abdullah.
Andi Iwan Darmawan Aras menjadi salah satu tokoh politik Sulawesi Selatan jadi perbincangan saat ini.
Andi Iwan bukan orang baru.
Ia sudah melanglang buana dalam bidang usaha di Makassar sejak masih terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.
Ia pernah memegang jabatan sebagai Ketua Gapensi Makassar.
Kemudian, Andi Iwan pun menjadi anggota DPR RI dari dapil Sulsel II.
Saat ini menjabat sebagai ketua Kadin Sulsel.
Sering kali dapil Sulsel II disebut sebagai ‘dapil neraka’ setiap pemilu.
Kemudian, saat ini menjabat 5 jabatan publik, wakil ketua komisi V DPR RI, Wakil Sekretaris Fraksi Gerindra DPR RI, Bendahara Fraksi Gerindra MPR RI, Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Ketua Kadin Sulsel.
Tribun pernah mewawancarai Andi Iwan Darmawan Aras terkait peluangnya untuk maju dalam Pilgub Sulsel.
Andi Iwan sisa menunggu sisa Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
Lalu bagaimana tanggapannya ketika disebut-sebut akan maju dalam Pilgub Sulsel?
Andi Iwan Darmawan Aras mengaku menyerahkan keputusan Prabowo Subianto.
Akan tetapi, kata Iwan Aras, Prabowo Subianto biasanya tidak mendorong kader jika sebatas maju calon Wakil Gubernur.
Dan itu benar, ketika Pilgub Sulsel 2018 lalu, Gerindra mengusung Agus Arifin Nu’mang.
Agus mendapatkan juga Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Gerindra.
"Kalau Pak Prabowo memberi perintah, tidak pernah nanggung. Biasanya DPP tidak mendorong kalau kita tidak di puncak (Calon Gubernur)," katanya kepada Tribun Timur di Hotel Claro Jl AP Pettarani Kota Makassar, Sabtu (19/12/2020) malam.
"Tapi sekali lagi yang terpenting tentunya kami menunggu petunjuk DPP dalam menyikapi Pemilihan Gubernur," tambah Iwan Aras.
Partai Gerindra memiliki modal 11 kursi parlemen dalam Pilgub Sulsel ke depan.
Partai besutan Prabowo Subianto itu menempati posisi ketiga dalam pemilihan legislatif 2019.
Kursi Gerindra hanya kalah dari Partai Golkar, 13 kursi, serta Nasdem 12 kursi.
Ambang batas pengusungan pasangan calon yaitu 17 kursi, atau 20 persen dari total 85 kursi DPRD Sulsel.
Gerindra juga memiliki sejumlah kader yang menjabat kepada daerah di Sulsel.
Antara lain seperti Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, Bupati Sidrap Dollah Mando, Wakil Bupati Jeneponto Paris Yaris.
Untuk unsur pimpinan legislatif di Sulsel, Gerindra memiliki 11 kursi pimpinan. Dua kursi diantaranya adalah Ketua DPRD Jeneponto dan Sinjai.
Sembilan sisanya Wakil ketua DPRD di Bone, Pangkep, Sidrap, Wajo, Selayar, Gowa, dan Bulukumba. Ditambah Wakil Ketua DPRD Sulsel.
Andi Iwan Aras mengatakan calon Bupati Bulukumba terpilih Andi Muchtar Ali Yusuf dan calon Wali Kota Makassar terpilih Danny Pomanto adalah bagian dari keluarga Gerindra.
Pada pilkada serentak 2020 ini, Gerindra memenangkan usungan di tujuh daerah.
Untuk saat ini, Andi Iwan Darmawan Aras ingin fokus membenahi struktur partai Gerindra di 24 kabupaten kota Sulsel.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini ingin mengevaluasi pencapaian dan kinerja para kader hingga ke tingkatan ke terendah.
Meski berhasil memenangkan usungan partainya di tujuh kabupaten kota, Andi Iwan mengaku akan terus membangun dan membenahi struktur dan masin partai.
Kemenangan tujuh kabupaten kota telah melampaui target Gerindra Sulsel, yaitu enam daerah.
"Walaupun kita menang 7 kabupaten kota, kita tetap melakukan evaluasi dan pembenahan struktur partai sampai ke tingkatan terendah. Apa saja kekuatan dan kelemahan kita," ujar Iwan Aras.
Anggota DPR RI ini mengatakan, wacana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2022 masih terus dalam pembahasan di Senayan.
Menurutnya, Gerindra akan selalu sikap jika nantinya draf Pilkada Serentak disetujui digelar di 2022, 2023, ataupun 2024.
"Wacananya seperti itu, tapi masih dinamis. Semua peluang bisa terjadi," tandasnya.
Sebelumnya dalam dua kali keikutsertaan di Pilgub Sulsel, Gerindra selalu kalah.
Pada Pilgub Sulsel 2013, Gerindra mengusung pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi. Kalah melawan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang.
Lima tahun kemudian, Pilgub Sulsel 2018, Gerindra mengusung pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo.
Kalah melawan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar