Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fahsar Padjalangi

Birokrat Berpengalaman dan Bupati 2 Periode, Apakah Fahsar Berani Tantang NA di Pilgub Sulsel?

Update bursa Penantang Nurdin Abdullah di Pilgub Sulsel; Fahsar Padjalangi, Rusdi Masse, Taufan Pawe, Erwin Aksa dan Iwan Darmawan Aras

Penulis: Abdul Azis | Editor: Mansur AM
net
Bupati Bone, Andi Fahsar Padjalangi bersama mantan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman 

Kursi Gerindra hanya kalah dari Partai Golkar, 13 kursi, serta Nasdem 12 kursi.

Ambang batas pengusungan pasangan calon yaitu 17 kursi, atau 20 persen dari total 85 kursi DPRD Sulsel.

Gerindra juga memiliki sejumlah kader yang menjabat kepada daerah di Sulsel.

Antara lain seperti Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, Bupati Sidrap Dollah Mando, Wakil Bupati Jeneponto Paris Yaris.

Untuk unsur pimpinan legislatif di Sulsel, Gerindra memiliki 11 kursi pimpinan. Dua kursi diantaranya adalah Ketua DPRD Jeneponto dan Sinjai.

Sembilan sisanya Wakil ketua DPRD di Bone, Pangkep, Sidrap, Wajo, Selayar, Gowa, dan Bulukumba. Ditambah Wakil Ketua DPRD Sulsel.

Andi Iwan Aras mengatakan calon Bupati Bulukumba terpilih Andi Muchtar Ali Yusuf dan calon Wali Kota Makassar terpilih Danny Pomanto adalah bagian dari keluarga Gerindra.

Pada pilkada serentak 2020 ini, Gerindra memenangkan usungan di tujuh daerah.

Untuk saat ini, Andi Iwan Darmawan Aras ingin fokus membenahi struktur partai Gerindra di 24 kabupaten kota Sulsel.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini ingin mengevaluasi pencapaian dan kinerja para kader hingga ke tingkatan ke terendah.

Meski berhasil memenangkan usungan partainya di tujuh kabupaten kota, Andi Iwan mengaku akan terus membangun dan membenahi struktur dan masin partai.

Kemenangan tujuh kabupaten kota telah melampaui target Gerindra Sulsel, yaitu enam daerah.

"Walaupun kita menang 7 kabupaten kota, kita tetap melakukan evaluasi dan pembenahan struktur partai sampai ke tingkatan terendah. Apa saja kekuatan dan kelemahan kita," ujar Iwan Aras.

Anggota DPR RI ini mengatakan, wacana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2022 masih terus dalam pembahasan di Senayan.

Menurutnya, Gerindra akan selalu sikap jika nantinya draf Pilkada Serentak disetujui digelar di 2022, 2023, ataupun 2024.

"Wacananya seperti itu, tapi masih dinamis. Semua peluang bisa terjadi," tandasnya.

Sebelumnya dalam dua kali keikutsertaan di Pilgub Sulsel, Gerindra selalu kalah.

Pada Pilgub Sulsel 2013, Gerindra mengusung pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi. Kalah melawan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang.

Lima tahun kemudian, Pilgub Sulsel 2018, Gerindra mengusung pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo.

Kalah melawan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.

Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved