Tribun Edukasi
Faktor Keruntuhan Kerajaan Majapahit, Berawal Wafatnya Hayam Wuruk
Kemunduran kerajaan Majapahit ditandai setelah wafatnya Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran pada tahun 1389.
Kemunduran kerajaan Majapahit ditandai setelah wafatnya Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389.
Namun adapula yang menyebutkan jika kerajaan Majapahit telah runtuh pada 1400 Saka atau 1478 Masehi.
Hal itu sesuai dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono.
Keruntuhan Majapahit disebut juga dalam Serat Kanda. Seorang penjelajah samudra bernama Antonio Pigafetta menuliskan catatan perjalanan yang mengungkapkan bahwa Pati Unus merupakan penguasa Majapahit.
Hal ini berarti bahwa eksistensi Majapahit sebagai sebuah kota masih ada, meskipun secara politis sudah tidak memiliki kedaulatan.
Faktor Keruntuhan Keruntuhan Kerajaan Majapahit dipengaruhi dua faktor, sebagai berikut :
Faktor internal
Faktor internal keruntuhan Kerajaan Majapahit, yaitu:
Konflik perebutan takhta
Konflik perebutan takhta Majapahit berlangsung setelah Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 Masehi.
Konflik ini melibatkan Bhre Wirabhumi (anak selir Hayam Wuruk) dan Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk).
Konflik perebutan takhta menyebabkan pecahnya persatuan keluarga dan bangsawan Kerajaan Majapahit.
Adanya Perang Paregreg
Konflik perebutan takhta pada perkembangannya berubah menjadi perang besar yang dinamakan dengan perang Paregreg.