Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FPI Resmi Dilarang

Siapa AM Hendropriyono? Denny Siregar Sebut Orang Hebat di Balik Jokowi, Kaitan FPI Resmi Dilarang

Pemerintah memutuskan untuk melarang aktivitas Front Pembela Islam atau FPI. Siapa AM Hendropriyono dan kaitannya FPI resmi dilarang?

Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews.com
Mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono seusai bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). 

Pengukuhan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2576f/A4.3/KP/2014.

KARIR

Sepanjang hidupnya, Hendropriyono mengalami tiga karier, sebagai militer, politikus, dan intelijen.

Ia juga mengajar di beberapa tempat.

Juga mengetuai Komisi Tinju Indonesia pada rentang waktu 1994 hingga 1998.

  • Karir militer

Karier militer Hendropriyono diawali sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Ia kemudian menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya (1986), Komandan Resor Militer 043/Garuda Hitam Lampung (1988-1991), Direktur Pengamanan VIP dan Objek Vital, Direktur Operasi Dalam Negeri Badan Intelijen Strategis (Bais) ABRI (199I-1993), Panglima Daerah Militer Jakarta Raya dan Komandan Kodiklat TNI AD.

Semasa menjabat sebagai Danrem 043/Garuda Hitam, Hendropriyono yang saat itu berpangkat Kolonel, dinilai berhasil mengeliminasi potensi radikalisme yang tumbuh di kawasan Talangsari, Lampung, yang kemudian dikenal dengan Peristiwa Talangsari 1989.

Sebuah komunitas radikal pimpinan Warsidi, berhasil ditumpas.

Penyelesaian tugasnya sebagai Danrem 043/Garuda Hitam Lampung tersebut dicatat dengan kebanggaan oleh penduduk setempat, bahkan dijadikan model oleh ABRI sebagai suatu bentuk penyelesaian masalah keamanan yang terbaik.

Penyelesaian Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Warsidi tercatat berlangsung dengan cepat dan tidak berdampak sama sekali, termasuk tidak adanya protes dunia internasional.

Berbagai operasi militer yang diikutinya adalah Gerakan Operasi Militer (GOM) VI, dua kali terlibat dalam Operasi Sapu Bersih III dan dua kali dalam Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang bernama Timor Leste).

  • Berikut jenjang karir militer A.M. Hendropriyono:
  1. 1968-1972 - Komandan Peleton Komando Pasukan Khusus TNI-AD di Magelang
  2. 1972-1974 - Komandan Kompi Prayuda Kopasandha (Komando Pasukan Sandi Yudha)
  3. 1981-1983 - Komandan Detasemen Tempur 13
  4. 1983-1985 - Wakil Asisten Personel Kopasandha merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi
  5. 1985-1987 - Asisten Intelijen Kodam V/Jaya
  6. 1987-1991 - Danrem 043/Garuda Hitam Lampung
  7. 1991-1993 - Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI
  8. 1993-1994 - Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI
  9. 1993-1994 - Panglima Kodam V/Jaya
  10. 1994-1996 - Komandan Kodiklat TNI AD
  • Karir Politik

Dalam birokrasi pemerintahan RI, Hendropriyono pernah memangku berbagai jabatan yang berturut-turut: Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998), Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII dan menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim.

  • Karir Intelijen

Pada periode tahun 2001-2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong.

Hendropriyono merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, menetapkan hari lahir badan intelijen, mencipta Logo dan Pataka BIN, mempopulerkan bahwa intelijen sebagai "ilmu" dan menggali "filsafat intelijen", serta menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.

Hendropriyono juga menjadi pengamat terorisme dan intelijen, yang kerap diminta untuk menjadi narasumber oleh media massa dan berbagai lembaga, giat menulis bermacam pemikirannya dalam artikel-artikel di berbagai koran, majalah, radio dan televisi.

  • Karir Akademis

Ia mendedikasikan ilmunya dengan mengajar Filsafat Hukum di Sekolah Tinggi Hukum Militer Jakarta dan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, dengan jabatan Lektor Kepala terhitung sejak tanggal 1 Maret 2002.

Selain itu ketika menjadi Kepala BIN, Hendropriyono juga mendirikan Sekolah Tinggi Intelijen Negara di Sentul, Bogor.

  • Penghargaan

Ia juga penyandang berbagai kehormatan negara RI, dalam wujud bintang dan tanda jasa antara lain: Bintang Mahaputera Indonesia Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma, Bintang Dharma, Satya Lencana Bhakti untuk luka-luka di medan pertempuran, serta anggota Legiun Veteran Pembela Republik Indonesia (Pembela/E, NPV : 21.157.220).

Ia juga dinobatkan sebagai Man Of The Year oleh Majalah Editor pada tahun 1993.

  • Griya Anti Narkoba

Pada 25 Juni 2014, Ia bersama Komjen Pol (Purn) Gories Mere dan Irjen (Purn) Benny Mamoto mendirikan museum yang diberi nama Griya Anti Narkoba.

Griya Anti Narkoba ini berdiri di lahan seluas hampir 1 hektar dan merupakan museum narkoba pertama di Jakarta.

Terletak di Taman Indraloka, Jalan Mandor Hasan No. 45, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.

Di Griya Anti Narkoba ini, pengunjung bisa melihat-lihat berbagai macam jenis obat-obatan yang mengandung zat berbahaya serta melihat dampak pemakaiannya.

Museum yang didukung pula oleh didukung oleh Asosiasi Purnawira Penegak Hukum Narkotika Indonesia (AP2HNI) serta Yayasan Wale Anti Narkoba Indonesia (YWANI), ini beroperasi mulai pukul 10.00-17.00 WIB setiap hari serta hari libur nasional. Untuk masuk, tidak dipungut biaya.

Data Diri:

Nama lengkap: Abdullah Mahmud Hendropriyono
Panggilan: AM Hendropriyono
Tempat, tanggal lahir: Yogyakarta, 7 Mei 1945

Kebangsaan: Indonesia

Istri: Tati Hendropriyono

  • Anak

1. Diah Erwiany Hendropriyono

2. Rony Hendropriyono

3. Diaz Faisal Malik Hendropriyono

  • Alma mater

Akademi Militer Nasional (1967)

Pekerjaan:

Tentara

Politisi

Jabatan:

1. Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Ke-4
Masa jabatan
27 Agustus 2016 – 13 April 2018

2. Kepala Badan Intelijen Negara Ke-11
Masa jabatan
9 Agustus 2001 – 8 Desember 2004

3. Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Republik Indonesia Ke-10
Masa jabatan
14 Maret 1998 – 20 Oktober 1999

Bisnis

Selain berkarier, AM Hendropriyono juga duduk di posisi penting beberapa perusahaan.

  1. 2014 - sekarang - Chief Executive PT Adiperkasa Citra Lestari
  2. 2010 - sekarang - Chairman Andalusia Group.
  3. 2010 - sekarang - Commissioner Carrefour Indonesia
  4. 2009 - sekarang - Presdir PT Mahagaya
  5. 2009 - 2012 - Chairman Blitzmegaplex
  6. 2004 - sekarang - Chairman Hendropriyono & Associates
  7. 2000 - 2001 - Chairman Hendropriyono Law Office
  8. 1999 - 2001 - Presiden Komisaris PT KIA Mobil Indonesia

Artikel ini diolah dari artikel TRIBUN-TIMUR.COM, juga artikel yang tayang di Tribunnews.com dengan judul Hendropriyono Sebut Rizieq Shihab dan Pengikutnya Telah Mengingkari Pancasila dan AM Hendropriyono Ingatkan WNI Keturunan Jangan jadi Provokator,

Sumber foto: Yoga Sukmana/Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved