Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Mengapa Golongan Darah Penting? Ketahui Juga Komponennya

Klasifikasi atau penggolongan darah pada manusia dikenal dengan sistem golongan darah ABO.

Editor: Hasriyani Latif
shutterstock
Tes golongan darah 

TRIBUN-TIMUR.COM - Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.

Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.

Klasifikasi atau penggolongan darah pada manusia dikenal dengan sistem golongan darah ABO.

Sistem ABO adalah sistem golongan darah pertama yang menyajikan deskripsi jelas dan masih menjadi kepentingan utama dalam pengobatan dan imunogenetik.

Geoff Daniels dan Imelda Bromilow dalam bukunya Essential Guide to Blood Groups (2011) menerangkan, ahli imunologi asal Austria, Karl Landsteiner, yang telah berhasil menemukan penggolongan darah ABO pada 1900.

Sebelum mengenal pengelompokan golongan darah dengan sistem ABO, para dokter mengira darah semua orang adalah sama sehingga banyak orang meninggal akibat kegagalan transfusi darah.

Namun, sebelum memahami sistem golongan darah ABO, mari mengenal komponen darah.

Komponen darah

Helen McGuinness dalam bukunya Anatomy & Physiology (2018) menjelaskan komposisi darah.

Komposisi darah terdiri dari cairan atau plasma sebesar 55 persen dari volume darah dan 45 persen adalah sel-sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (platelet atau trombosit).

Eritrosit berfungsi mengikat oksigen dan sari-sari makanan lalu mengedarkannya ke berbagai jaringan dalam tubuh.

Sel darah yang berbentuk bulat berwarna merah ini juga bertugas menghapus karbon dioksida.

Fungsi sel darah putih terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Bentuk leukosit tidak pasti atau bervariasi dan mempunyai inti.

Tugasnya melawan mikroorganisme atau molekul asing yang menyebabkan penyakit atau infeksi.

Trombosit berfungsi menghentikan pendarahan bila terjadi luka dengan membekukan darah.

Darah menjadi lengket sehingga membentuk gumpalan.

Trombosit berukuran kecil dan berbentuk bulat ini akan berkumpul ke tempat luka lalu memicu pembuluh darah mengkerut.

Mengapa darah manusia bisa berbeda?

Adapun yang membuat darah tiap orang berbeda dari orang lain adalah kombinasi unik molekul protein yang disebut antigen dan antibodi.

Antigen hidup pada permukaan sel darah merah sedangkan antibodi terdapat dalam plasma darah.

Kombinasi antigen dan antibodi dalam darah inilah yang menjadi dasar Karl Landsteiner dalam mengelompokkan golongan darah manusia menjadi empat.

  • Golongan darah O: sel darah merah tidak memiliki aglutinogen A dan B tetapi plasma darah mengandung aglutinin a dan b.
  • Golongan darah A: terdapat aglutinogen A dalam eritrosit dan aglutinin b dalam plasma darah.
  • Golongan darah B: sel darah merah mengandung aglutinogen B dan aglutinin a dalam plasma darah.
  • Golongan Darah AB: eritrosit memiliki aglutinogen A dan B serta terdapat aglutinin a dan b dalam plasma darah.

W. John Lockyer dalam bukunya Essentials of ABO-Rh Grouping and Compatibility Testing (2014), selain sistem golongan darah ABO, Karl Landsteiner juga menemukan sistem golongan darah Rhesus pada 1939.

Pembagian golongan darah ini berdasarkan jenis ketiga dari antigen yang disebut faktor Rhesus atau Rh yang ditemukan dalam sel darah merah.

Bagi yang memiliki faktor rhesus artinya jenis darahnya "Rh+" atau "positif".

Bila seseorang tidak mempunyai antigen ini berarti jenis darahnya adalah "Rh-" atau "negatif".

Jadi, dari empat golongan darah dapat diklasifikasikan lagi menjadi delapan jenis darah:

  • O positif (O+) atau O negatif (O-)
  • A positif (A+) atau A negatif (A-)
  • B positif (B+) atau B negatif (B-)
  • AB positif (AB+) atau AB negatif (AB-)

Mengapa golongan darah penting?

Jika seseorang menerima darah dari jenis darah yang tidak kompatibel, dapat menyebabkan reaksi sistem kekebalan tubuh yang mengancam jiwa.

Transfusi darah kemungkinan akan gagal. Sebab, seseorang hanya dapat memberikan darah kepada orang dengan antigen darah yang kompatibel.

Orang dengan darah Rh- dapat memberikan darah ke jenis darah baik Rh- dan Rh+.

Namun, orang dengan darah Rh+ tidak dapat memberikan ke resipien Rh-.

Orang dengan tipe darah O dapat mendonorkan darah kepada siapa pun, asalkan faktor Rh kompatibel.

Artinya, orang dengan darah O+ dapat mendonorkan darah ke orang dengan golongan darah A+, AB+, B+, atau O+, tapi tidak bisa untuk golongan darah O-, B-, AB-, atau A-.

Itu sebabnya, golongan darah O- disebut donor universal, yang berarti bahwa seseorang dengan golongan darah ini dapat mendonorkan darah kepada siapa pun.

Sedangkan orang dengan darah tipe AB disebut resipien universal, asalkan faktor Rh kompatibel.

Artinya, AB dapat menerima darah dari semua kelompok darah lainnya.

Tetapi orang dengan golongan darah AB, A, atau B hanya dapat menyumbangkan kepada orang dengan jenis golongan darah yang sama.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/09/184910769/golongan-darah-sistem-dan-komponennya.".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved