APBD Luwu 2021, Anggaran Pendidikan Rp 404 Miliar dan Kesehatan Rp 241 M

TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tahun 2021 sebesar Rp 1,4 triliun.

Kepala Bappelitbangda Luwu, Muhammad Rudi mengatakan, sektor pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan mendapat porsi anggaran paling besar.

Disebutkannya, untuk sektor pendidikan anggaran yang di plot Rp 404 miliar atau sebesar 27,45 persen. 

Anggara itu diperuntukkan untuk sertifikasi guru, pemenuhan seragam sekolah peserta didik hingga mendukung pendidikan di wilayah terpencil.

"Seperti pembangunan rumah dinas guru di wilayah terpencil serta pengadaan akses internet di wilayah terpencil," kata Rudi, Selasa (29/12/2020).

Sementara kesehatan sebagai sektor yang juga diberi anggaran besar mendapat Rp 241 miliar atau 16,36 persen.

Anggaran ini diprioritaskan untuk mendukung program JKN serta penanganan sejumlah penyakit.

Termasuk yang tidak kalah pentingnya penanganan pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung. 

"Kita berharap dengan alokasi anggaran tersebut kita bisa keluar dari kasus pandemi Covid-19," kata Rudi.

Selain itu, Pemkab Luwu juga mengalokasikan anggaran untuk urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang sebesar 12,31 persen atau Rp 181 miliar. 

Sedangkan sektor ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sebesar Rp 31 miliar atau 2,10 persen.

Kemudian pertanian Rp 31,769 miliar dan urusan bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman Rp 12 miliar.

"Untuk anggaran infrastruktur di tahun 2021, Pemkab Luwu fokus pada aspek pembangunan interkoneksitas antar wilayah, pembangunan akses jalan dan jembatan, infrastruktur mendukung ketahanan pangan serta prasarana irigasi," katanya.

"Sementara untuk sektor perumahan rakyat dan permukiman, kita melaksanakan pembangunan sanitasi dan bedah rumah serta penataan ruang-ruang publik," tuturnya.

Struktur APBD Luwu 2021 yang sudah ditetapkan adalah pendapatan ditargetkan sebesar Rp 1,4 triliun.

Terdiri dari pendapatan asli daerah Rp 120 miliar, pendapatan transfer Rp 1,2 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah Rp 73,4 miliar.

Sementara untuk sektor belanja daerah sebesar Rp 1,4 triliun.

Terdiri dari belanja operasi Rp 930 miliar, belanja modal Rp 276 miliar, belanja tidak terduga Rp 3 miliar, dan belanja transfer Rp 264 miliar.