Bursa Kapolri
Jenderal Asal Makassar Fadil Imran Serukan Tak Terpaku Kelompok Pelanggar Aturan, Singgung Siapa?
Nasib Jenderal Asal Makassar Irjen Pol Fadil Imran Calon Kapolri mulai redup. Tapi dia minta bangsa Indonesia tidak terpaku ke kelompok pelanggar.
Nasib Jenderal Asal Makassar Irjen Pol Fadil Imran dalam Calon Kapolri mulai redup. Tapi, Irjen Pol Fadil Imran meminta bangsa Indonesia tak boleh terus terpaku dan menghabiskan energi kepada kelompok memproduksi ketidaktertiban dan melanggar aturan.
TRIBUN-TIMUR.COM- Nasib Jenderal Asal Makassar Irjen Pol Fadil Imran dalam Calon Kapolri mulai redup.
Meski sebelumnya, dia sempat masuk dalam bursa kapolri pengganti Idham Azis.
Peluang mengecil ketika Presiden Joko Widodo menunjuk seniornya, Irjen Petrus Reinhard Golose sebagai Kepala BNN.
Padahal, Fadil Imran bisa promosi ketika diangkat menjadi kepala BNN.
Apakah ada keajaiban untuk karir Fadil Imran.
Tapi, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran muncul dengan seruan untuk Indonesia.
Fadil Imran menyampaikan bangsa Indonesia tak boleh terus terpaku dan menghabiskan energi kepada kelompok memproduksi ketidaktertiban dan melanggar aturan.
Indonesia, kata Fadil, seharusnya sudah mulai menyongsong dan mengembangkan potensi bangsa yang luar biasa.
Tanah air ini dinilai tak boleh terpaku kepada kelompok yang kerap melanggar aturan tersebut.
"Modal kita cukup kekayaan alam kita besar, penduduk kita luar biasa dan beberapa pengamat ekonomi mengatakan di tahun 2045 Indonesia adalah salah satu negara yang dengan pertumbuhan ekonomi yang terbesar di dunia.
Jangan kita sia-siakan hal tersebut.
Jangan menghabiskan energi untuk mengurus orang lain atau kelompok yang terus memproduksi ketidaktertiban sehingga melanggar peraturan," kata Irjen Fadil dalam acara Webinar Silahturahmi Nasional Lintas Agama, Minggu (27/12/2020).
Fadil menuturkan Indonesia merupakan negara yang dibangun dengan persatuan dan persaudaraan.
Atas dasar itu, tidak ada boleh satupun kelompok yang kerap melakukan penindasan kepada kelompok lainnya.
"Jantung persatuan bangsa dan persaudaraan adalah inti kemanusiaan dan tiap manusia dengan manusia lainnya setara.
Sehingga tidak boleh terjadi penindasan antara manusia yang satu terhadap atau kelompok masyarakat yang lain inti dari kemerdekaan bukan semata-mata kedaulatan negara tetapi memberi hak aman untuk semua warga itu," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan peradaban dan kemajuan besar dunia ditopang berdasarkan tiga hal.
Di antaranya, pengetahuan, kemajemukan dan toleransi.
Ia menuturkan ketiga hal inilah yang harus dikedepankan agar setiap anak bangsa dipastikan bisa mengembangkan potensinya tanpa takut ancaman.
Khususnya tanpa menghiraukan suku, agama maupun ras.
"Setiap anak bangsa harus diberi rasa nyaman untuk mengembangkan potensinya tanpa ada ketakutan dan kecemasan bangsa besar ini.
Meski sibuk mempersiapkan dan memenangkan masa depan jalan jadi kita harus memenangkan masa depan dan kita harus sibuk menghadapi masa depan," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolda Metro Jaya: Jangan Habiskan Energi Untuk Kelompok yang Memproduksi Ketidaktertiban, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/27/kapolda-metro-jaya-jangan-habiskan-energi-untuk-kelompok-yang-memproduksi-ketidaktertiban