Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Penempatan Tanda Koma Setelah 'Dan'

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tanda koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Editor: Sudirman
ist
Ilustrasi tanda koma 

Namun asumsi tersebut kurang tepat. Bila tidak menggunakan tanda koma sebelum “dan” pada kata perincian yang lebih dari dua, akan muncul salah pengertian. Simak contoh berikut:

Ayah mengajak anjing peliharaannya, Farah dan Damar ke kebun.

Kalimat di atas bermakna, ayah mengajak dua anjing peliharaannya yang bernama Farah dan Damar untuk pergi ke kebun.

Hal ini ditengarai dari tanda koma setelah kata “peliharaannya” dan tidak adanya tanda koma sebelum “dan”.

Tanpa tanda koma, kata “Farah dan Damar” sifatnya menjadi induk kalimat dan bukan sebagai perincian unsur.

Perhatikan bila kita mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk setara. Ayah mengajak anjing peliharaannya, Farah, dan Damar ke kebun.

Ada tiga perincian unsur objek pada kalimat di atas. Maka maknanya menjadi, ayah mengajak anjing peliharaan, dan dua orang menusia bernama Farah dan Damar ke kebun.

Kata “Farah, dan Damar” merupakan perincian. Tanda koma digunakan sebelum “dan” karena perincian unsur objeknya lebih dari dua. Baca juga: Penggunaan Titik dan Koma yang Benar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perlukah Tanda Koma Sebelum “dan”?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved