Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bursa Kapolri

Daftar 3 Calon Kuat Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis, Tak Ada Nama Irjen Mohammad Fadil Imran

Daftar 3 calon kuat Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, tak ada nama Irjen Mohammad Fadil Imran.

Editor: Edi Sumardi
DOK WARTA KOTA
Kapolri, Jenderal Idham Azis. Daftar 3 calon kuat Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, tak ada nama Irjen Mohammad Fadil Imran. 

Dengan masa kerja masih tiga tahun dan sudah cukup senior.

“Pengalaman Komjen Pol Gatot Eddy perlu perhitungkan, pernah jabat Kapolda Metro Jaya sehingga paham soal situasi lapangan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (24/12).

Boy Rafli Amar

Karir Boy Rafli Amar mirip dengan Tito Karnavian yang melejit setelah menjabat Kapolda Papua.

Hal yang sama juga, Boy juga saat ini menduduki jabatan Kepala BNPT. Perbedaannya, Boy banyak dikenal sebagai humas Polri.

Komjen Pol Boy Rafli Amar
Komjen Pol Boy Rafli Amar (DOK KOMPAS.COM)

Boy Rafli Amar lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965 dari pasangan Minangkabau. Ayahnya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat.

Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo.

Boy menikah dengan Irawati dan telah dikaruniai dua orang anak.

Staf Pengajar Universitas Tarumanagara Dr Urbanisasi memprediksi Boy Rafli sangat layak untuk menjadi Kapolri.

Selain sosok humanis, ia juga memiliki kemampuan komunikasi ke segala lini.

“Hal ini merupakan modal sekaligus Prestasi Komjen Boy Rafly ketika Menjadi Kadiv Humas Polri,” kata Urbanisasi di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Lebih lanjut Urbanisasi mengatakan salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

“Kasus Terorisme yang ditangani pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali,” ujar Urbanisasi.

Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, Nurdin M Top.

Bahkan, dengan Ustaz Abu Bakar Baa’syir, ketua pesantren Ngeruki Solo yang dulu membaiat orang-orang atau pelaku-pelaku bom Bali.

“Loyalitas pengabdian, profesionalisme dan integritas Boy Rafli tak diragukan lagi. Kredibilitas, kompetensi, mental dan moral sangat baik," ungkapnya.

"Lebih penting dan utama lagi, setia pada negara dan pimpinannya. hal ini sangat penting bagi presiden Jokowi menunjuk seorang pembantunya di samping profesionalisme,” lanjutnya.

Agus Andrianto

Pria lulusan Akpol 1989 ini diketahui berpengalaman dalam bidang reserse, sebelum jadi Kabaharkam ia menjabat Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri, yang menjadi Ketua KPK.

Agus dilahirkan di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967. Dia selama ini sangat gencar mengkampanyekan penggunakan produk dalam negeri di institusi kepolisian.

Ia pernah dianugerahi beberapa tanda penghormatan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, SL Pengabdian XXIV, SL Ksatria Bhayangkara, SL Operasi Kepolisian hingga France Medal.

Komjen Agus Andrianto
Komjen Agus Andrianto (DOK TRIBUN MEDAN)

Agus sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, tatkala menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Lantas, siapa perkiraan kandidat yang akan jadi calon Kapolri?

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Supriansa mengatakan, sejauh ini belum ada kandidat yang secara resmi dikirimkan Presiden ke DPR.

Melalui pesan WhatsApp, dia menyatakan, hasilnya baru akan bisa disimpulkan dari hasil fit and proper test oleh DPR.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved