Bursa Kapolri
Daftar 3 Calon Kuat Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis, Tak Ada Nama Irjen Mohammad Fadil Imran
Daftar 3 calon kuat Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, tak ada nama Irjen Mohammad Fadil Imran.
JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Daftar 3 calon kuat Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, tak ada nama Irjen Mohammad Fadil Imran.
Bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz makin menghangat seiring dengan munculnya nama-nama sejumlah jenderal sebagai kandidat Kapolri ke permukaan.
Berdasar pantauan, ada sejumlah jenderal bintang tiga di Korps Bhayangkara akan melanjutkan estafet kepemimpinan Kapolri Idham Azis.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch atau IPW, Neta S Pane memperkirakan Istana akan melirik dua kandidat utama berdasarkan rekomendasi dari dua institusi.
Yakni Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi Polri (Wanjakti).
Dia berharap bahwa proses pencalonan Kapolri saat ini mengikuti prosedur baku, tidak seperti pada saat Jenderal Idham Azis menjadi Kapolri.
“Tahun lalu tidak melalui proses Wanjakti. Nama Idham Azis diperoleh Presiden hanya melalui usulan Kompolnas," kata dia mengungkapkan pada akhir pekan lalu, Sabtu (19/12/2020).
Dalam menilai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, Neta S Pane melihal ada tiga poin penting yang harus diperhatikan Istana.
Pertama, sejauh mana loyalitas dan kedekatan sang calon dengan Presiden Jokowi.
Kedua, calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis harus bisa mengkonsolidasikan internal kepolisian.
“Khususnya, jam terbang yang dimilikinya, kapasitas dan kapabilitasnya yang bisa diterima senior maupun junior di tubuh Polri, dan kualitas kepemimpinan yang mampu menyelesaikan masalah di internal ataupun eksternal kepolisian,” kata dia.
Kemudian yang ketiga, sejauh mana figur calon Kapolri itu tidak memiliki kerentanan masalah, terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan.
"Ketiga kriteria ini menjadi bahasan serius dalam menentukan dan memilih calon Kapolri pasca Idham Azis," ungkap Neta S Pane.
Alasannya, masalah Polri ke depan tidak lagi sekadar menghadapi para kriminal dan ancaman keamanan zaman old.
Neta mengatakan, pada pertengahan Januari 2021 paling tidak Istana telah mengantongi para kandidat dan sudah dikirim ke Komisi III DPR untuk mengikuti uji kepatutan.