Aktivis HMI Minta Copot Jenderal Idham Azis Setelah Anak Buah Fadil Imran Tembak 6 Anggota FPI
Aktivis HMI Palopo meminta Kapolri Jenderal Idham Azis dicopot karena diduga melanggar HAM.
Aktivis HMI Palopo meminta Kapolri Jenderal Idham Azis dicopot karena diduga melanggar HAM.
Hal itu menyusul setelah anak buah Jenderal Asal Makassar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran tembak 6 anggota FPI, pengawal Habib Rizieq Shihab.
TRIBUN-TIMUR.COM- Demonstran mengatasnamakan diri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palopo menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Palopo, Jl KH Moh Hasyim No 54, Tompotika, Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (23/12/2020).
Kota Palopo berada 385 kilometer dari ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi mahasiswa yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947.
Pendirian organisasi level mahasiswa ini atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam, sekarang Universitas Islam Indonesia.
Beberapa dedengkot HMI yang tergabung dalam KAHMI saat ini yakni Akbar Tanjung, Siti Zuhro, Mahfud MD.
Saat ini, kader HMI yang duduk di jajaran menteri Jokowi-Maruf ada 9 kader yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD.
Kemudian, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Selanjutnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Kemudian, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dan terakhir Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Mereka menuntut Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dicopot dari jabatannya karena dinilai melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Jenderal Lapangan Rival Rinaldi mengatakan aksi dilakukan menyusul terjadinya tembak menembak antara kepolisian dengan masyarakat di Jl Tol Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) lalu.
Dalam penembakan itu, enam anggota Front Pembela Islam (FPI) tewas tertembak anak buah Jenderal Asal Makassar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Fadil Imran adalah anak buah dari Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
Kondisi terkini, Kabareskrim Polri mengambil alih kasus tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, penyidikan kasus penyerangan terhadap petugas diambil alih Bareskrim dengan sejumlah pertimbangan.
Rival Rinaldi juga meminta kasus pembantaian satu keluarga di Sigi Sulawesi Tengah segera diusut.
"Juga kasus pembakaran di Sigi yang belum diusut kejelasannya," kata Rival.
Satu keluarga yang menghuni daerah Sigi, Sulawesi Tengah tersebut ditemukan tewas terbunuh.
Pelaku juga membakar tujuh rumah di Sigi.
Pembunuhan sadis tersebut terjadi pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 09.00 WITA.
Polisi memperkirakan pelaku pembunuhan keluarga itu berjumlah enam orang.
Diduga para pembunuhnya berasal dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Menurut Jenderal Lapangan Rival Rinaldi peristiwa ini sangat memprihatinkan sebab telah memberi duka kepada warga negara yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).
"Semoga saja Komnas HAM secara kelembagaan mengedepankan profesionalitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengusut kasus penembakan tersebut," ungkapnya.
Demonstrasi ini masih prakondisi.
Mereka berjanji akan berlanjut secara besar-besaran Kamis (24/12) besok.
Sesuai jadwal mereka akan menggelar aksi di depan Kantor DPRD Palopo pukul 09.00 Wita dan berlanjut di depan Mapolres Palopo.(*)