Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Sebab Hujan Deras Selalu Diikuti Awan Mendung dan Petir

Diambil dari Encyclopaedia Britannica (2015), tetesan hujan memiliki diameter sebesar 0,02 inchi atau 0,5 milimeter.

Editor: Sudirman
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Awan hitam menyelimuti langit Kota Makassar saat turun mengguyur, sebagaimana diabadikan dari Hotel Ramedo, Jl Andi Djemma, Makassar, Sulsel, Selasa (5/11/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Saat ini sudah memasuki hujan hujan.

Seringkali saat terjadi hujan sering diikuti dengan awan hitam dan petir.

Diambil dari Encyclopaedia Britannica (2015), tetesan hujan memiliki diameter sebesar 0,02 inchi atau 0,5 milimeter.

Tetesan yang lebih kecil dari itu kita sebut sebagai gerimis. Lalu, dari mana datangnya hujan?

Air hujan bersumber dari laut. Namun danau dan sungai juga bisa menjadi hujan.

Prosesnya, air yang menguap akibat panas matahari, menjadi embun dan berkumpul di awan. Inilah fase kedua sebelum turun hujan.

Embun atau embun beku yang naik, mengembang dan membentuk awan, Jika semakin tebal, akan menjadi hujan.

bagaimana dengan mendung? Mendung selalu identik dengan awan hitam. Hal ini karena uap air yang dibawa tidak hanya karena air yang ada di dalam tanah ataupun laut serta sungai, melainkan juga dari asap knalpot mobil, debu, dan sumber lainnya.

Seringkali awan hujan menghitam juga karena banyak uap air mengembun. Semakin banyak butiran air dan kristal es yang terkumpul, maka semakin tebal awannya.

Karena semakin tebal, intensitas cahaya untuk melewati awan juga semakin kecil. Semakin banyak butiran air yang terkumpul, semakin banyak cahaya yang terserap.

Sehingga awan semakin gelap dan hasilnya hujan yang turun juga akan lebat.

Sambaran Petir

Meski mendung dan petir belum berarti hujan, namun keduanya menjadi pertanda hujan. Setelah adanya awan hitam atau mendung ada kilatan petir yang terjadi.

Disadur dari Kompas.com setiap kali petir menyambar, ada reaksi nuklir yang menghasilkan partikel langka serta hujan sinar gamma.

Sinar gamma adalah radiasi yang muncul dari proses nuklir atau pertemuan elektron dan positron. Fisikawan Kyoto University, Teruaki Enoto membuktikan dalam risetnya di jurnal Nature yang diterbitkan pada 2017 lalu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved