VIDEO: Pengakuan Tersangka Teroris Bom Bali Zulkarnaen, Perekrutan Tim Khusus JI Hingga Aksi Teror
Polisi merilis pengakuan Panglima Askar Jamaah Islamiyah Zulkarnaen membuka cara merekrut Jamaah Islamiyah hingga operasi bom bunuh diri.
Polisi merilis pengakuan Panglima Askar Jamaah Islamiyah Zulkarnaen membuka cara merekrut Jamaah Islamiyah hingga operasi bom bunuh diri di berbagai tempat.
Arsitek Bom Bali I dan II ini mengungkapkan caranya sehingga meledakkan berbagai tempat di Indonesia.
TRIBUN-TIMUR.COM- Polisi merilis video pengakuan dari tersangka teroris Zulkarnaen terkait dengan sejumlah aksi terorisme yang dilakukan di Indonesia.
Dalam video tersebut, Zulkarnaen menceritakan saat pertama kali masuk ke Indonesia untuk membuat tim khusus dari Jemaah Islamiyah atau tim Qosh.
Dari YouTube Kompas TV, Zulkarnaen merupakan salah seorang yang memiliki peranan penting dalam membuat tim khusus Jemaah Islamiyah.
Tim khusus atau Qosh ini dibentuk untuk melakukan sejumlah aksi teror di Indonesia. Perekrutan dilakukan di berbagai daerah di Pulau Jawa.
Beberapa di antaranya yang bergabung dalam tim qosh atau tim khusus ini adalah Amrozi dan Ali Imron.
"Dari Solo kami ambil Syawad, Sahjio, Umar, dari Kudus Ilyas, dari Pemalang Abdul Mati, dari Jakarta Nuaim, Banjarkasi Usman, dari Jawa Timur Ali Imron, Mubarok, Amrozi, terus Usman. Itu ya, pertama kali kami kumpulkan untuk anggota tim Qosh itu" ungkap Zulkarnaen.
Zulkarnaen menjelaskan, masing-masing anggota tim Qosh atau tim khusus memiliki peranan yang berbeda-beda.
"Yang bagian Jawa Timur itu adalah mencari jihandak dan menyimpannya, yang Jawa Tengah ini melatihnya, yang di Jakarta belajar intelegent, sementara seperti itu", pungkasnya.
Zulkarnaen adalah salah satu anggota teroris yang selama ini yang paling dicari oleh polisi.
Ia terlibat dalam sejumlah aksi terorisme di Indonesia, seperti Bom Bali, Ambon, Kedutaan Besar Filipina, hingga Poso.
Dikutip dari Tribunnews.com, Zulkarnaen alias Arif Sunarso Panglima Askari tersangka otak di balik bom Bali 1 ternyata punya latar belakang militer yang tak bisa dianggap main-main.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, Zulkarnaen pernah tujuh tahun di Afganistan.
"Jadi diketahui kalau sepak terjang dia (Zulkarnain) adalah pimpinan dari Jamaah Islamiyah (JI) yang merupakan pelatih akademi militer di Afganistan selama tujuh tahun," ujar Ramadhan di Terminal Kargo, Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (16/12/2020).