Kisah Heroik Warga Antang Kebanjiran, Rela Terjang Air Dalam Demi Selamatkan 3 Kucing Kampung
Dibantu Tim SAR, Husnul yang menumpangi perahu karet mengevakuasi tiga kucing piarannya itu dari dalam rumah.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebuah kisah unik dan heroik muncul dari area bencana banjir di SUlawesi Selatan.
Yakni kihas Husnul berani terjang banjir demi selamtakn tiga ekor kucing kampung.
Husnul (26), warga Jl Suling Raya, Blok 10 Perumahan Nasional (Perumnas) Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, mengevakuasi tiga ekor kucing piarannya, Minggu (20/12/2020) sore.
Dibantu Tim SAR, Husnul yang menumpangi perahu karet mengevakuasi tiga kucing piarannya itu dari dalam rumah.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi kucing piarannya yang dua hari kedinginan dalam rumah.
"Tiga ekor (saya evakuasi) harusnya lima, tapi tidak tahu duanya kemana," kata Husnul sembari memeluk kucingnya.
Ia mengaku sudah empat tahun terakhir bersama kucing piarannya itu.
"Lamami, sudah empat tahun. Kucing kampungji, kucing domestik," ujarnya.
Sebenarnya, kata Husnul, ia dan keluarganya telah mengungsi sejak Sabtu (19/12/20) di rumah kerabatnya di Moncongloe.
Namun, karena kasihan dengan kondisi kucing piarannya, ia pun mememilih kembali ke rumahnya.
Banjir yang terjadi di Perumnas Antang tidak hanya di Blok 10. Namun, juga terjadi di Blok 8.
Puluhan kepala keluarga yang mengungsi akibat banjir tahunan itu.
Banjir di Antang cukup tinggi, bahkan ada yang sampai setinggi rumah.

Banjir Antang
Banjir belum juga surut di Blok 10 Perumahan Nasionan (Perumnas) Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, Minggu (20/12/2020) sore.
Banjir yang diawali genangan lima hari terakhir itu, memaksa sebagian warganya mengunsi sejak Sabtu.
Hal itu lantaran genangan yang mulanya hanya menutupj jalan, sudah naik hingga setinggi paha hingga pusar orang dewasa.
"Terjadinya lima hari lalu. Awalnya sih kayak hujan biasa-biasa saja, tapi mungkin karena tekanan (kiriman banjir) dari luar banyak, dari dalam juga masuk jadi tidak kembali air," kata seorang warga, Heri (59).
Warga RT 1, RW 1, Jl Kecaping, Blok 10 Perumnas Antang itu pun mengaku terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya.
"Kita enam orang semua sama cucu mengunsi ke rumah keluarga, perabotan juga sudah dievakuasi," ujarnya.
Heri yang tinggal di perumahan itu sejak 2005 silam, mengaku tidak heran dengan peristiwa itu.
Pasalnya, tiap tahun kata dia, ia dan sejumlah warga lainnya mengunsi akibat banjir.
"Tiap tahun memang begini. Bahkan tahun lalu lebih parah karena sampai leher airnya, sekarang sampai pusar," tutur Heri.
Ia pun berharap, pemerintah setempat dapat memberi solusi agar perisgiwa yang sama tidak lagi terjadi di tahun-tahun berikutnya.