Tribun Bulukumba
Begini Cara Komunitas Bulukumba Spearfishing Perkenalkan Potensi Laut
Sekelompok pemuda di Kabupaten Bulukumba, punya cara sendiri memperkenalkan potensi bawa laut.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sekelompok pemuda di Kabupaten Bulukumba, punya cara sendiri memperkenalkan potensi bawa laut.
Mereka menyelam hingga kedalaman 10-15 meter tanpa alat bantu pernafasan, untuk melancarkan hoby-nya melakukan spearfishing.
Spearfishing adalah sebuah kegiatan menombak ikan menggunakan alat tembak dengan peluru besi yang diikat tali atau biasa disebut spear gun.
Kegiatan ini merupakan metode kuno dari menangkap ikan yang dipakai di seluruh dunia yang berlangsung cukup lama.
Ketua Bulukumba Spearfishing, Muhammad Asri mengaku, selain sebagai hobi, kegiatan mereka untuk memperkanalkan potensi bawa laut Butta Panrita Lopi.
"Awalnya hanya untuk seru-seruan, berburu. Tapi kita lihat karang-karang, keindahan bawa laut Bulukumba cukup cantik. Makanya kita sekaligus bantu perkenalkan juga," kata Muhammad Asri, Sabtu (19/12/2020).
Aktivitas mereka kemudian didokumentasikan, lalu diunggah ke media sosial, seperti misalnya Instagram dengan nama akun @bulukumba spearfishing.
Asri mengaku, dalam melakukan aktivitas spearfishing, tidak sembarang ikan yang menjadi target buruannya.
Yang menjadi target buruan hanyalah ikan-ikan konsumsi, seperti ikan tenggiri dan juga kerapu.
Jika mendapat hasil tangkapan yang banyak, mereka biasa membagikannya ke pondok pesantren atau panti asuhan.
"Kalau tangkapan lumayan banyak. Kita bagi ke panti asuhan atau pesantren," bebernya.
Tak jarang, lanjut Asri, saat melancarkan hobi ekstremnya itu, banyak ikan-ikan predator yang bisa saja mengancam nyawanya. Seperti misalnya ikan hiu.
Saat ini, jumlah anggota komunitas Bulukumba Spearfishing tercatat sebanyak 30 orang.
Muhammad Asri mengaku membuka peluang bagi orang-orang yang ingin bergabung dalam komunitasnya tersebut.
Cukup datang ke Sekretariat Bulukumba Spearfishing, di Royal Shake, Jalan Sulthan Hasanuddin, depan SPBU Labuangkorong.
Hanya saja, saat pertama kali bergabung, anggota baru tidak langsung diikutkan melakukan penyelaman.
"Tidak bisa langsung, harus mempelajari dulu teknik pernafasan, menggunakan spear gun. Untuk kelengkapan alatnya, untuk pemula Rp5 juta cukup, sudah termasuk senjatanya," pungkas Asri. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi