TRIBUN TIMUR WIKI
Kasus Positif Covid-19 Masih Bertambah, IDI Makassar Tegaskan STOP Kerumunan
"Dari jajaran atas sampai bawah, kita meminta stop lakukan kegiatan yang berjumlah banyak orang dalam ruangan. Ini sumber dari penularan," tuturnya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
Jumlah tersebut terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, serta 142 perawat.
Para dokter yang meninggal terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar) dan 92 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen, dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 92 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Tim Mitigasi PB IDI Dr Adib Khumaidi mengakaan kenaikan tingkat kematian dokter dan tenaga kesehatan tersebut merupakan dampak dari meningkatnya jumlah penderita Covid-19 baik yang dirawat maupun OTG (Orang Tanpa Gejala).
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan Covid-19.
"Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktifitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib dalam keterangannya, Selasa (15/12/2020).
Tim Mitigasi IDI berharap para pemimpin daerah yang terpilih untuk memprioritaskan penanganan Pandemi Covid-19 dengan meningkatkan upaya preventif dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan seraya melindungi para tenaga medis dan kesehatan.
Tim Mitigasi IDI juga mengimbau masyarakat agar melakukan perlindungan maksimal dengan menjalankan protokol kesehatan karena situasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah tidak terkendali.
Tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).
"Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar. Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak," ungkap Adib.
Berikut data kematian Dokter dan tenaga kesehatan berdasarkan provinsi :
Jawa Timur 41 dokter, 2 dokter gigi, dan 40 perawat;
DKI Jakarta 32 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat;
Sumatra Utara 24 dokter dan 3 perawat;
Jawa Barat 19 dokter, 4 dokter gigi, dan 19 perawat;
Jawa Tengah 21 dokter dan 21 perawat;
Sulawesi Selatan 7 dokter dan 3 perawat;
Banten 7 dokter dan 2 perawat;
Bali 6 dokter;