Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Perlakuan VDNI Perusahaan Smelter dari China ke Karyawan, Pemicu Rusuh di Morosi Konawe

Begini perlakuan VDNI perusahaan smelter dari China ke karyawan, pemicu rusuh di Morosi, Kabupaten Konawe.

Editor: Edi Sumardi
HANDOVER
Api tampak membakar sejumlah fasilitas di kompleks perusahaan nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry atau VDNI di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara ( Sultra ) saat unjuk rasa yang berujung anarkis, Senin (14/12/2020). Unjuk rasa itu terkait dengan kesejahteraan karyawan yang tak diperhatikan. 

"Ada demo anarkis yang mengakibatkan terjadinya kebakaran untuk unit mobil dan pos jaga. Tapi untuk smelter saya belum dapat infonya," kata Ferry dihubungi via telpon.

Sedangkan untuk kepastian total kerugian dari insiden kebakaran sejumlah fasilitas di lokasi, Ferry mengaku, belum mendapatkan data karena hingga malam tadi dirinya belum berhasil menghubungi Kapolres Konawe.

Bupati Konawe Kerry Konggoasa yang turun langsung ke lokasi aksi berusaha menenangkan para buruh.

Dalam video yang beredar di media sosial, di hadapan para buruh, Kerry akan mencoba menyampaikan aspirasi para buruh ke pimpinan perusahaan.

Ia juga meminta kepada para buruh untuk membubarkan diri dan menunggu hasil pertemuan dengan pihak perusahaan nanti. 

Situasi mulai kondusif

Terbaru, situasi di kawasan industri VDNI sudah kondusif pasca-aksi demonstrasi buruh yang berakhir ricuh pada Senin kemarin.

Kombes Ferry Walintukan mengatakan, keamanan di lokasi sudah kondusif dan terkendali.

Di Kawasan Industri Morosi, lanjut Ferry, telah ditempatkan personel sebanyak 3 satuan setingkat kompi (SSK) dari Brimobda Sultra, Dalmas Polda, dan Polres Konawe, juga ada bantuan 1 SKK dari TNI AD Yonif 725/Woroagi.

"Dari semalam sudah kondusif tuh. Sekarang Pak Kapolda dan Pak Danrem ada di sana dengan Pak Bupati untuk memfasilitasi antara karyawan dengan manajemen VDNI, karena kemarin ribut tuh," ungkap Ferry dihubungi via telepon, Selasa (15/12/2020).

Untuk kerusakan akibat aksi demo anarkistis para buruh di perusahaan nikel asal China itu, Ferry mengaku, pihaknya masih melakukan pendataan dan penghitungan.

"Kerugian ada, tapi jumlahnya saya masih menunggu dari Reskrimsus yang masih melakukan pendataan, yang jelas sekarang selain memfasilitasi kita juga mencari pelaku-pelaku perusakan itu," ujarnya.

Sementara untuk kondisi keamanan tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di VDNI dan OSS, Ferry menambahkan, tak ada korban jiwa atau cedera dari para TKA tersebut.

"Belum ada informasi soal adanya korban jiwa. Kami juga belum mendapatkan laporan perihal terjadinya gangguan terhadap TKA di sana," lanjut Ferry.

Mengenal VDNI yang datangkan 500 TKA China

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved