Bank Sampah
Kreatif, Ada Bank Sampah di Desa Ta'boncini Takalar, Bisa Ditukar dengan Sembako
Bagi warga yang menukarkan sampah plastik akan mendapatkan sembako ataupun kebutuhan lainnya.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Bank Sampah di Desa Ta'boncini, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, punya cara menarik untuk meningkatkan kesadaran warga.
Mereka memanfaatkan limbah rumah tangga ataupun sampah plastik yang ada.
Bagi warga yang menukarkan sampah plastik akan mendapatkan sembako ataupun kebutuhan lainnya.
Bank sampah itu diinisiasi oleh Prof Aminuddin Salle.
Dia mengatakan, dengan adanya Bank Sampah ini secara tidak langsung warga mulai mengerti arti kebersihan lingkungan.
"Secara tidak langsung kita membantu masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Yah dulunya banyak yang membuang sampah sekarang sudah dikumpulkan lalu di bawa ke bank sampah," katanya kepada wartawan, Sabtu (12/12/2020).
Bank sampah ini, lanjut dia, baru dirintis pada tahun 2020. Dirinya mengaku bank sampah itu dinamakan Yayasan Bank Sampah Aminuddin Salle.
Warga bisa membawa sampah plastik untuk dilakukan daur ulang.
Salah satunya dengan membuat kerajinan tangan dari bahan dasar plastik.
Para pengrajin tangan itu mengolah sampah plastik menjadi tas, serta memanfaatkan yang lebih berguna lainnya.
"Kita banyak dibuat, seperti tas, pernak-pernik, hingga membuat anyaman-anyaman bambu juga," ucapnya.
Dikatakan dia, warga yang menukar sampah tidak secara cuma-cuma.
Akan tetapi, sampah yang ditukar warga itu pun diberi sembako sesuai dengan berat kapasitas sampah.
Seperti yang dilakukan seorang warga bernama Haraeni dg Nganne. Ia menukar sampah plastik dengan sembako.
"Itu sampah plastik, dari botol bekas, air mineral gelas. 5 kilogram ditukar, saya dapat sabun cuci dan sabun mandi. Harganya itu Rp 5 ribu (jika dirupiahkan)," kata Haraeni.