Tribuners Memilih
Imun Kalah, Partai Golkar Tiga Kali Beruntun Kalah di Pilwali Makassar
Hasil Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 berpotensi memperpanjang tren kekalahan Partai Golkar.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Hasil Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 berpotensi memperpanjang tren kekalahan Partai Golkar.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan nomor urut satu Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi unggul jauh dari lawan-lawannya.
Hitung cepat LSI Denny JA, Danny-Fatma unggul 41,38 persen, lalu pasangan nomor 2 Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) 34,79 persen.
Paslon 3 Syamsu Rizal-dr Fadli Ananda (Dilan) 19,09 persen, dan paslon empat Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (Imun) 4,74 persen.
Hasil hitung cepat, memang bukan yang menentukan. Tapi quick count ini bisa menjadi rujukan dan penunjang.
Hitung cepat dilakukan dengan metode ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kevalidannya.
Meski baru hitung cepat, hasil ini berpotensi memperpanjang trend kekalahan tiga kali beruntun Partai Golkar di Pilwali Makassar.
Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mengusung pasangan Imun.
Golkar memadukan paket trah dua kekuatan besar di Sulsel; trah Muhammad Yasin Limpo dan Nurdin Halid.
Namun koalisi 15 kursi parlemen ini rupanya kalah bersaing dengan tiga pasangan calon lainnya.
Penelurusan Tribun Timur, Partai Golkar terakhir kali menang Pilwali Makassar pada tahun 2008 silam.
Ketika itu Partai Golkar membangun koalisi dengan PDI Perjuangan, PBR dan PDS. Mereka mengusung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur.
Hasilnya pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur keluar sebagai pemenang.
Mereka meraih suara 370.912, dari 559.996 suara sah. Persentasenya sebesar 67 persen.
Lima tahun kemudian, Partai Golkar gagal mempertahankan kemenangan pada Pilwali Makassar 2013.