Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribuners Memilih

H-1 Pencoblosan, Timpora Makassar Lakukan Pengawasan Ketat

Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kota Makassar Kanim Makassar melakukan pengawasan ketat jelang pencoblosan Pilkada

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kota Makassar menggelar rapat di Kantor Imigrasi (Kanim) Makassar, dengan agenda pengamanan Pilkada Kota Makassar yang akan digelar Rabu, 9 Desember 2020. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kota Makassar, menggelar rapat di Kantor Imigrasi (Kanim) Makassar, Kecamatan Tamalanrea, Sulawesi Selatan, dengan agenda pengamanan Pilkada Kota Makassar yang akan digelar Rabu, 9 Desember 2020. 

Rapat yang dipimpin oleh Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Makassar Agus Winarto, dihadiri oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan Dodi Karnida, dan para anggota Timpora, yaitu unsur Kesbangpol Kota, Kepolisian, TNI, KPU, BAWASLU dan lain-lain.

Dalam rapat tersebut Agus Winarto menyampaikan, Timpora ini merupakan sarana pertukaran informasi terkait keberadaan, dan kegiatan Warga Negara Asing (WNA), termasuk pengungsi, khususnya menjelang Pilkada Kota Makassar. 

"Hal ini kami lakukan, agar tidak ada WNA atau Pengungsi, yang melakukan perbuatan melanggar hukum. Maupun terdapat media atau LSM asing yang meliput, atau memantau Pilkada, tetapi tidak memiliki perizinan," ujarnya, Selasa (8/12/2020).

Sehingga, Timpora akan melakukan operasi pencegahan, agar tidak ada WNA yg memanfaatkan momen Pilkada ini, yaitu memantau TPS-TPS yang berdekatan dengan rumah singgah (Community House), atau banyak pengungsinya, seperti di Kecamatan Tamalanrea, dan Tamalate.

Terkait dengan keberadaan pengungsi di Kota Makassar, Dodi menyampaikan saat ini jumlahnya ada sebanyak 1.667 orang, dan sesuai Perpres 125/2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri, keberadaan mereka menjadi tanggung jawab Satgas Penanganan Pengungsi, yang dipimpin oleh unsur pemerintah daerah kota maupun provinsi. 

"Sedangkan dari unsur keimigrasian yang melaksanakannya ialah Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), yaitu dalam hal pengawasan dan pendataannya," jelasnya.

Tentang jumlah pengungsi ini, Dodi menyatakan bahwa mereka berasal dari 13 negara, masing-masing berasal dari 8 negara Asia dan 5 Afrika yaitu Somalia (148 orang), Sudan (66) Ethiopia (25), Eritria (2) dan Mesir (1) sedangkan yang terbanyak ialah Afghanistan (1.121 orang) disusul Myanmar (156) dan Iran (47).

"Jadi kami harap Pilkada kota Makassar berjalan lancar, dan tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan," harapnya.

Laporan tribuntimur.com, M Ikhsan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved